Targetkan Dana IPO US$ 1 Miliar - Lion Air Rencanakan Akuisisi Armada Pesawat

NERACA

Jakarta – Sempat tertunda rencana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) karena mempertimbangkan kondisi pasar saham yang dinilai tidak kondusif, kini perusahaan maskapai penerbangan ini kembali menyampaikan rencana IPO yang tertunda tesebut untuk segera dilangsungkan tahun ini.

IPO yang diperkirakan memiliki target dana hingga US$ 1 miliar ini bakal menjadi yang terbesar pada 2020. Laporan Reuters menyebutkan bahwa roadshow kepada investor akan dilakukan pada pekan keempat Januari dan berakhir 7 Februari 2020. Hal ini berdasarkan term sheet dari salah satu bank yang terlibat dalam penawaran tersebut. Lion Air sebelumnya dikabarkan siap melepas saham ke publik pada kuartal I-2020, setelah perseroan melewati lebih dari setahun tragedi pesawat Boeing 737 Max 8 pada 29 Oktober 2018.

Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk mengakuisisi armada pesawat yang saat ini beroperasi di bawah operating leases. Menindaklanjuti aksi korporasi perseroan, Corporate Communication Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro seperti dikutip kontan belum mengomentari aksi korporasi perseroan dan apa pun berkaitan dengan spekulasi pasar. “Lion Air tidak mengomentari terkait spekulasi pasar. Lion akan memberikan update kepada stakeholders atau pemangku kepentingan, jika ada perkembangan informasi atau material terkait dengan perusahaan,"ujarnya.

Asal tahu saja, dalam memuluskan aksi korporasinya, perseroan mempercayakan PT Ciptadana Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan MNC Sekuritas sebagai penjamin emisi. Hingga saat ini, Lion Air mengoperasikan 66 Boeing 737-900ER berkapasitas 215 kelas ekonomi, 38 Boeing 737-800NG dengan 189 kelas ekonomi, tiga Airbus 330-300CEO untuk 440 kelas ekonomi dan dua Airbus 330-900NEO untuk 436 kelas ekonomi. Sementara itu, anak usaha perseroan, yakni Wings Air, memiliki armada yang terdiri atas 45 ATR 72-600 dan 19 ATR 72-500 yang berkapasitas 72 penumpang kelas ekonomi.

Kemudian, Batik Air mengandalkan 44 Airbus 320-200CEO untuk 12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi, enam Boeing 737-900ER dengan 12 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi, delapan Boeing 737- 800NG berkapasitas 12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi serta satu Airbus 330-300CEO untuk 18 kelas bisnis dan 437 kelas ekonomi.

Selain Lion Air, ada sejumlah calon emiten yang menargetkan dana IPO bernilai jumbo. Salah satunya adalah perusahaan minyak dan gas milik keluarga Tampi, PT Sele Raya, yang membidik dana IPO sekitar US$ 100 juta. Berdasarkan laporan Bloomberg, dana hasil IPO akan digunakan untuk mengembangkan cadangan gas alam yang ditemukan oleh Sele Raya.

Rencana bisnis ini disusul oleh berbagai proyek yang didorong oleh permintaan dari pasar domestik. Sele Raya berencana membangun fasilitas produksi tambahan selama periode tiga tahun ke depan dengan nilai investasi US$ 150 juta. Selain dari dana IPO, perseroan turut mengambil sumber pendanaan dari kas internal.



BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…