Pemerintah Memacu Industri Mamin

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus memacu pengembangan industri makanan dan minuman (mamin) agar terus memiliki kinerja yang gemilang. Sebab, selama ini, industri mamin menjadi sektor andalan karena mampu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, baik itu melalui peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, maupun capaian nilai ekspor.

NERACA

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui bahwa pihaknya telah menetapkan industri mamin menjadi salah satu dari lima sektor manufaktur yang diprioritaskan pengembangannya sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0. Melalui implementasi industri 4.0 ini, diharapkan industri mamin lebih berdaya saing hingga kancah global.

Industri mamin berperan penting terhadap pemerataan usaha di Tanah Air. Pasalnya, sektor strategis ini didominasi oleh para pelaku usaha yang sebagian banyak adalah berskala industri kecil dan menengah (IKM).

“Dengan teknologi digital sebagai penopang utamanya pada proses produksi, kami meyakini akan dapat meningkatkan produktivitas secara efisien dan menciptakan inovasi di sektor industri,” terang Agus.

Guna mencapai sasaran itu khususnya bagi industri mamin, Agus mengatakan bahwa Kemenperin bersama Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) tengah mendorong pembangunan innovation center.

Adanya pusat inovasi tersebut, diharapkan para pelaku industri mamin di dalam negeri termasuk sektor IKM, memanfaatkan pengembangan teknologi modern sehingga produk yang dihasilkan bisa kompetitif di pasar domestik dan mampu mengisi kebutuhan ekspor. “Apalagi, pemerintah telah menyiapkan insentif super deduction tax bagi perusahaan yang ingin mengembangkan inovasi,” imbuh Agus.

Berdasarkan data Kemenperin, produk mamin Indonesia mampu mencatatkan nilai ekspor tertinggi di kelompok manufaktur, dengan capaian USD27,28 miliar sepanjang tahun 2019. Selain itu, industri mamin juga sebagai penyetor terbesar terhadap nilai investasi pada periode Januari-September 2019 di angka Rp41,43 triliun. Selanjutnya, industri mamin menyerap paling banyak tenaga kerja di sektor manufaktur dengan jumlah 4,74 juta orang hingga Agustus 2019.

Dalam kesempatannya menghadiri pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss, Menperin Agus aktif melakukan one on one meeting dengan para investor potensial, termasuk di sektor industri mamin. Salah satunya adalah dengan pihak Nestlé.

“Kami bertemu dengan beberapa pelaku industri, untuk memastikan bahwa yang sudah beroperasi di Indonesia masih nyaman dan diharapkan bisa meningkatkan investasinya. Selain itu, yang akan memulai investasi baru, bisa segera terealisasi,” papar Agus.

Agus menyebutkan, ada sejumlah sektor industri yang telah beroperasi di Tanah Air, akan melakukan perluasan usaha atau ekspansi. “Oleh karenanya, kami harus mengawal dan memastikan bahwa rencana mereka untuk investasi bisa benar-benar terlaksana, dan kalau ada kendala bisa cepat diselesaikan,” imbuhnya.

Misalnya, PT Nestlé Indonesia, yang pada tahun 2019 berkomitmen menanamkan modalnya sebesar USD100 juta untuk memperluas kapasitas produksinya di tiga pabrik yang dimilikinya. Melalui rencana ekspansi tersebut, kapasitas produksi PT Nestlé di Indonesia bakal meningkat sebesar 25% dari 620.000 ton menjadi 775.000 ton per tahun.

PT Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé S.A. selaku produsen mamin yang terkemuka di Vevey, Swiss. Saat ini, PT Nestle Indonesia telah mengoperasikan tiga pabrik di Indonesia, yaitu pabrik di Karawang, Jawa Barat untuk memproduksi cokelat malt Milo, susu bubuk, dan bubur bayi Cerelac.

Kemudian, pabrik di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, antara lain untuk memproduksi susu olahan dengan merek Dancow, Bear Brand, Carnation, dan Cap Nona. Sedangkan, pabrik di Panjang, Lampung, untuk mengolah kopi instan dan kopi mix dengan merek Nescafé.

Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Bio Industri, Bambang mengakui konsumsi kopi di dunia termasuk di Indonesia semakin meningkat.

Hal ini dapat dilihat dengan merebaknya café-café di pinggir jalan yang menyediakan menu utama kopi. Baik disajikan dalam bentuk single origin ataupun di mix (dicampur) dengan menu lainnya seperti cokelat atau susu. Bahkan tidak sedikit makanan berkembang saat ini yang dicampur dengan bubuk kopi seperti pastry (kue). 

Artinya, melihat fakta tersebut bahwa kebutuhan kopi akan terus meningkat seiring meningkatnya konsumsi.   Atas dasar itulah maka pemerintah melakukan pemberdayaan kepada warung kopi atau café  dan juga kelompok tani penghasil kopi. “Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan nilai jual, serta posisi tawar dan pendapatan petani,” kata Bambang.

Sebab, Bambang mengakui dengan meningkatnya kualitas biji kopi akan berdampak kepada mutu pengusaha café. Pengusaha café atau pemilik warung kopi bisa memilih kriteria produk yang diinginkan dengan harga yang premium. Jadi kedua belah pihak mendapat harga yang premium.

“Selanjutnya jika petani mendapat harga yang premium maka petani mempunyai peluang untuk mengembangankan pertaniannya secara sustainability (keberlanjutan),” terang Bambang. 

BERITA TERKAIT

Kunci Cermat Bermedia Sosial - Pahami dan Tingkatkan Kompetensi Platform Digital

Kecermatan dalam bermedia sosial sangat ditentukan oleh pemahaman dan kompetensi pengguna terkait platform digital. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap perangkat…

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…

BERITA LAINNYA DI Industri

Kunci Cermat Bermedia Sosial - Pahami dan Tingkatkan Kompetensi Platform Digital

Kecermatan dalam bermedia sosial sangat ditentukan oleh pemahaman dan kompetensi pengguna terkait platform digital. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap perangkat…

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…