PGN Anggarkan Belanja Modal US$ 700 Juta

NERACA

Jakarta – Sukses membangun jaringan pipa gas lebih luas lagi di tahun 2019, di tahun ini PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) atau PGN memiliki target yang lebih ambisius dalam mendistribusikan dan membangun jaringan pipa gas. Maka untuk merealisasikan target tersebut, perseroan menggelontorkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar US$ 500 juta hingga US$ 700 juta. Jumlah ini naik signifikan dibandingkan capex tahun 2019 yang hanya sekitar US$ 225 juta.

Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso Soewarto mengatakan, penggunaan capex akan difokuskan untuk pengembangan organik perusahaan. “Terutama untuk pengembangan beberapa lapangan dari Pangkah seperti Sedayu dan West Pangkah, Tambakboyo, dan sebagainya,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Soal sumber pendaan capex sendiri, menurutnya, perseroan belum bisa memastikan sumber pendanaan capex tahun ini. Sebab, PGAS masih menimbang alternatif pendanaan yang dirasa paling menguntungkan. Gigih menambahkan, ketiga lapangan eksplorasi tersebut saat ini menjadi fokus pengembangan Saka Energi. Sehingga, investasi pun bakal difokuskan ke sana. 

Selain itu, Gigih pun tidak menutup kemungkinan bagi PGAS untuk melakukan pertumbuhan anorganik salah satunya dengan melakukan akuisisi aset. “Kami juga melihat peluang-peluang untuk melakukan pertumbuhan anorganik seperti dengan akuisisi apabila memang aset tersebut cocok untuk bisa dikembangkan oleh Saka Energi dalam rangka memperbaiki portofolio,”katanya.

Tahun ini, PGAS akan berfokus untuk memperbaiki kinerja portofolio/aset eksplorasi Saka Energi. Sebab, beberapa aset milik Saka Energi sudah tidak produktif dan dapat mempengaruhi kinerja dari Saka Energi. pada 2 Januari 2020 Saka Energi memberikan pinjaman kepada anak usahanya, yakni AP Group Pangkah dengan total pinjaman US$ 599,92 juta. Pinjaman ini dimaksudkan sebagai pendanaan pengelolaan aset.

Sebagai informasi, PGN telah menyalurkan gas bumi kurang lebih 3.000 Billion British Thernal Unit per Day (BBTUD) untuk melayani lebih dari 359.000 pelanggan di 63 kota/kabupaten, dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi lebih dari 10.500 km di sepanjang tahun 2019. Termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3.800 km.

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengatakan, perusahaan juga merencanakan proyeksi strategis yang hendak direalisasikan di 2020. PGN menargetkan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara masif. Hal ini guna memenuhi kebutuhan energi domestik yang semakin meningkat dan berperan dalam mengurangi defisit neraca migas."Target pengembangan infrastruktur gas untuk 2020 akan difokuskan untuk pembangunan terminal LNG dengan kapasitas 40 BBTUD dan LNG filling dengan kapasitas 10 BBTUD di Teluk Lamong agar menjangkau wilayah baru di Jawa Timur, penyelesaian transmisi Gresik, Semarang dan pengembangan infrastruktur distribusi di Sumatera, pengembangan Jargas rumah tangga di 49 kota/kabupaten, serta gasifikasi kilang minyak, terutama Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan," ungkap Rachmat.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…