Ditopang Penjualan Kacang Kedelai - Laba Bersih FKS Multi Agro Tumbuh 4,54%

NERACA

Jakarta – Perusahaan pemasok bahan makanan dan pakan di Indonesia, PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) membukukan laba bersih hingga kuartal III-2019 tumbuh sebesar 4,54% menjadi US$ 9,2 juta. Sedangkan penjualan turun tipis menjadi US$ 746,5 juta. Sementara untuk tahun depan, perseroan menargetkan tumbuh hingga 6% dan hingga akhir tahun ini ditargetkan mencapai US$ 12-13 Juta

Kata Direktur FKS Multi Agro, Lucy Tjahjadi, target laba bersih tersebut telah memperhitungkan kondisi ekonomi sekarang. “Kami prediksi laba bersih di akhir tahun di kisaran US$ 12 juta hingga US$ 13 juta, melihat kondisi ekonomi sekarang, pertumbuhan ke depan sekitar 6%,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Terkait pertumbuhan laba bersih perseroan sampai kuartal III-2019, dia mengungkapkan, ditopang atas kenaikan margin keuntungan penjualan kacang kedelai. “Peningkatan margin penjualan kacang keledai bisa mengcover kenaikan biaya penjualan, administrasi, dan biaya keuangan terutama dari biaya bunga pinjaman untuk pembiayaan fasilitas curah kering terintegrasi,” kata dia.

Sementara Presiden Direktur Multi Agro, Po Indarto Gondo menyatakan, fasilitas gudang transit atau sentral grain terminal yang dibangun akan menambah kapasitas gudang perseroan sebesar 320 ribu ton. Hingga kini, kapasitas gudang perseroan secara keseluruhan mencapai 800-1000 ribu ton. “Total lahan pengembangan sentral grain mencapai 11 hektare dengan daya tamping mencapai 320 ribu ton,” jelasnya.

Rencananya, menurut dia, fasilitas gudang transit ditargetkan beroperasi secara komersil pada bulan Maret 2020. Gudang itu nantinya dilengkapi dengan sistem modern, sehingga penyediaan jasa bongkaran akan lebih efisien dan lebih aman. “Sebelumnya pembongkaran curah kering di gudang transit dilakukan secara konvensional, sehingga banyak produk yang loss, kemudian speed nya terbatas, jadi kita rubah menjadi sistem yang modern, jauh lebih cepat, dan keamanannya jauh lebih aman,” tandasnya.

Asal tahu saja, tahun depan perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$ 20 juta atau turun dibandingkan anggaran tahun ini mencapai US$ 22 juta. Nantinya, dana digunakan untuk merampungkan pembangunan Sentral Grain tahun 2020 dan memebeli proyek fasilitas logistik. Hingga September 2019, perseroan telah merealisasikan penggunaan belanja modal sebesar US$ 22 juta dari total anggaran tahun ini sebesar US$ 30 juta.

Disebutkan, dana diserap untuk pembangunan fasilitas gudang transit di Pelabuhan Cigading, Jawa Barat. Belum lama ini, perseroan kepada anak usaha PT Sentral Grain Terminal (SGT) sebesar US$ 30 juta. FISH melakukan transaksi afiliasi tersebut untuk keperluan pembiayaan proyek PT Sentral Grain Terminal. FKS Multi Agro sendiri merupakan pemasok bahan makanan dan pakan, yang dikendalikan PT FKS Corporindo Indonesia dengan kepemilikan saham 79,06% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…