Produk Lokal Menggerakkan Sektor UMKM

NERACA

Yogyakarta  - Indonesia dikenal sebagai negara kaya penghasil pangan lokal dengan keanekaragaman sumber pangan yang sangat besar. Namun ternyata dengan menggunakan produk local justru dapat menggerakan unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengajak masyarakat untuk mencintai pangan lokal melalui pergelaran acara pangan lokal berbasis UMKM di Benteng Vredeburg Yogyakarta. Lebih dari 4000 masyarakat dan pelaku UMKM hadir dan mendukung gerakan ini.

Ini penting, tidak hanya sehat dan bergizi, tapi juga pangan lokal juga penting dalam memperbaiki kualitas konsumsi masyakarat, dan didalamnya ada peran UMKM yang sangat besar dalam mewujudkan pola pangan impian tersebut.

“Ini bukan hanya program pemerintah, ini adalah gerakan bersama, bukan hanya Kementerian Pertanian, atau Kementerian Koperasi, ini urusan rakyat, urusan kita semua, semua bisa jalan apabila ada kebersamaan diantara kita, termasuk UMKM yang kita ketahui memiliki ketahanan usaha yang luar biasa, dan salah satu penopang perekonomian bangsa” ungkap Syahrul.

Lebih lanjut, Syahrul mengungkapkan pangan lokal merupakan bagian dari budaya, dan budaya tersebut harus dijaga dan ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya secara masif, dan gerakan itu harus dimulai dari diri sendiri.

“Kita harus membiasakan diri mengkonsumsi pola makan yang sehat dengan pangan lokal yang baik, kita bisa karena terbiasa, kebiasaan ini juga saya terapkan ke diri sendiri, memang harus dipaksa sedikit, tapi pasti bisa, mulai dari diri sendiri dulu” ungkap Syahrul.

Sehingga, Syahrul menambahkan dengan mencintai pangan lokal, juga sama artinya dengan mencintai petani Indonesia, dari kaum milenial, perbankan, hingga pelaku UMKM, harus mengambil peran lebih dari peluang yang diberikan di bidang pangan, dan pemerintah berkomitmen mendukung penuh upaya tersebut.

“Kaum milenial bisa ikut berperan, sekarang anak anak milenial punya start up, semangat muda itu yang harus kita tangkap, kita konsentrasi juga untuk anak milenial agar ikut membangun pertanian khususnya di bidang pangan lokal” kata Syahrul.

Disisi lain, Syahrul tetap berupaya optimal untuk meningkatkan ekspor berbagai komoditi pertanian termasuk produk peternakan dalam meningkatkan pendapatandan kesejahterakan peternak. Ekspor juga sekaligus guna meningkatkan perekonomian negara melalui capaian devisa.

Artinya Kementan berkomitmen mendongkrak volume ekspor sebanyak tiga kali lipat dalam 5 tahun kedepan. “Untuk itu, kita mendorong perusahaan-perusahaan besar agar tidak hanya berpikir bagaimana mewujudkan ketahanan pangan nasional, tetapi juga menciptakan produk-produk ekspor yang mampu berkompetisi atau bersaing dengan negara-negara lain dalam memperebutkan pasar dunia,” harap Syahrul.

Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwana X, mengatakan pangan sebagai kebutuhan dasar sangat menentukan kelangsungan hidup rakyat, ketidakcukupan pangan berpotensi mengguncang stabilitas sosial dan ketahanan nasional.

“Kenyataan ini menunjukan bahwa pangan merupakan hal yang sangat strategis, karena menjadi penentu ketahanan keamanan sosial dan politik negara, tidak mengherankan jika pangan menjadi bagian penting dari kebijakan ekonomi di semua negara, pangan juga merupakan hak asasi” terang Sri Sultan.

Melihat hal tersebutm Sri Sultan berharap, dapat meningkatkan kesejahteraan petani sebagai produsen, dan berkontribusi menyediakan bahan pangan yang cukup bagi rakyat, kegiatan ketahanan pangan hendaknya dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan, misalnya dengan mendorong terwujudnya desa mandiri pangan, penanganan desa rawan pangan, keanekaragaman pangan berbasis pangan lokal, dan peningkatan kemandirian pangan.

“Dalam kerangka itulah DIY menerapkan program aksi penganekaragaman pangan lokal, penguatan kedaulatan pangan melalui gelar pangan lokal berbasis UMKM pada hari ini, kedepan perlu dilakukan itensifikasi pertanian, dengan penerapan teknologi pertanian tepat guna, agar dapat meningkatkan daya saing pertanian” terang Sri Sultan.

Semantara itu Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan tujuan utama penyelenggaraan acara ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah pada paganan lokal , dan bagian dari inplementasi tugas besar pemerintah dalam menggerakan dan mengembangkan UMKM.

“Harapannya bisa meningkatkan nilai tambah pangan lokal, dan menumbuhkan kemitraan dalam hal produksi pangan lokal, ini mencakup sisi hulu hingga ke hilir” ungkap Agung.

Selain meningkatkan nilai tambah dan pengembangan UMKM,  Gerakan cinta pangan lokal ini diharapkan Agung turut berkontribusi positif dalam menekan angka kehilangan dan pemborosan pangan (food loss and waste).Hal ini menyusul data Economist Intelligence Unit (EIU) yang menyebut food loss and waste di Indonesia menyentuh angka 300 kg/kapita/tahun, tertinggi kedua di dunia setelah Arab Saudi.

“Pangan lokal berbasis UMKM, berpotensi besar mengurangi food loss, sekaligus juga mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi pangan lokal, nantinya juga akan berdampak besar dalam mengurangi angka food waste di Indonesia” terang Agung.

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…