Rupiah Simbol Kedaulatan yang Harus Dihargai

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Ekonomi dan Industri

Kedaulatan dan nasionalisme adalah harga mati. Berbangsa dan bernegara di negeri ini wajib memperhatikan keduanya karena bangsa ini sudah merdeka penuh dan diakui oleh negara lain di seluruh dunia. Oleh sebab itu segala bentuk simbol negara yang sah wajib dihargai oleh warga negaranya. Penulis mlihatnya bahwa rupiah sebagai  mata uang  yang sah di negeri ini adalah salah satu simbol kedaulatan negara yang wajib kita hormati,dan dijaga nilai tukarnya. 

Ekonomi yang lemah mengindikasikan kelemahan mata uangnya. Dan bagi negara yang mempunyai suprplus perdagangan yang besar, maka akan dapat  memperkuat mata uangnya. Bergabung dalam sistem ekonomi internasional adalah keniscayaan karena kita menjadi bagian dari sistem itu. Mengambil manfaat yang sebesar-besarnya bagi ekonomi nasional tentu harus diraih karena kita tidak mau menjadi bangsa yang merugi. Faktor kepercayaan masyarakat terhadap ekonomi dalam negeri adalah menjadi bagian penting dari pengamanan kepentingan nasional.

Dua hal terkait dengan isu bagaimana mengembangkan dan memperkuat sistem ekonomi nasional, dan menjadikan Rupiah berdaulat di NKRI. Pengalaman negara seperti Amerika Latin, Karibia dan sebagainya membuktikan bahwa sikap premisif pada penggunaan mata uang asing di dalam negeri pada akhirnya justru menggusur peran mata uang lokal. Kita percaya adanya Premis yang mengatakan bahwa mata uang yang kuat akan menggusur yang lemah. Karena itu membuat Rupiah kuat adalah bersinggungan dengan banyak aspek. Ada persoalan kedaulatan, nasionalisme, politik, ekonomi, sehingga membutuhkan special effort dari semua komponen bangsa negeri ini. 

Sebagai contoh kecil, pemerintah pernah menyampaikan bahwa Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang kembali ke tanah air hanya sekitar 80% berarti yang tinggal di luar negeri 20%.Dari yang kembali ke tanah air tersebut hanya sekitar 15% yang dikonversi ke Rupiah. BI sampai harus mengambil kebijakan berupa Special Depocit Account (SDA) yang merupakan instrumen guna  menampung dana DHE yang selama ini ditempatkan di bank luar negeri maupun di dalam negeri. BI akan memberikan yield atau bunga devisa hasil ekspor yang ditempatkan pada sistem SDA tersebut selama periode tertentu.

Selama Rupiah masih berstatus sebagai mata uang lokal, dan kemudian fungsinya menjadi mata dagangan, faktor nilai tukar memberi pengaruh besar terhadap kekuatan mata uang lokal yang nilainya secara umum ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Rupiah stabil dan berdaulat adalah harapan kita. Namun tidak selalu dapat dicapai target tersebut karena nilai tukar rupiah lebih sering tertekan seperti yang kita ikuti pergerakannya selama ini.

Kondisi umum yang terbentuk pada umumnya adalah bahwa masyarakat kelas menengah ke atas dan para pelaku pasar lebih merasa nyaman memegang valas, khususnya dolar AS sebagai aset safe heaven atau aset minim resiko. Makin diburu akan makin memperkuat nilai mata uang dolar yang bersangkutan. 

Dolarisasi kemudian merambah ke banyak sektor di dalam negeri,sehingga penggunaan mata uang dolar AS dan valas lain yang kuat di NKRI tidak bisa hanya dipandang sebagai dampak dari liberalisasi saja tetapi dapat dipandang sebagai bentuk "ancaman" atau " soft invasion" terhadap kedaulatan politik dan ekonomi suatu negara. Dalam sistem kapital global umumnya yang kemudian terjadi adalah aktivitas transaksi mata uang asing di dalam negeri akan mengalahkan uang lokal, dan pada akhirnya akan terjadi internasionalisasi mata uang di suatu negara selama perputarannya terus menerus sangat aktif. 

Soft invasion ini harus dicegah karena menjadi ancaman bagi kedaulatan politik dan ekonomi. Kita bisa memahami seperti itu, namun juga disadari bahwa membuat rupiah menjadi stabil nilai tukarnya dan berdaulat tidaklah mudah karena banyak terikat dengan aturan moneter internasional yang harus diikuti. 

 

BERITA TERKAIT

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…

BERITA LAINNYA DI

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…