Komunitas Edukasi Pilah Sampah Plastik dari Rumah - Kebutuhan Sampah Botol PET Tinggi

Komunitas Edukasi Pilah Sampah Plastik dari Rumah

Kebutuhan Sampah Botol PET Tinggi

NERACA

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menargetkan jumlah limbah plastik yang dapat didaur ulang pada tahun ini bisa menyentuh angka 25%. Angka itu naik dua kali lipat lebih dari rata-rata limbah plastik yang didaur ulang pada tahun-tahun sebelumnya sebesar 10%.

Karena itu Kemenperin terus mendorong peningkatan nilai tambah limbah plastik dan kertas melalui industri daur ulang atau recycle industry. Ini dilakukan untuk mengurangi impor bahan baku plastik dan kertas yang dibutuhkan oleh berbagai sektor industri.

Koordinator Komunitas Plastik untuk Kebaikan Eni Saeni di Jakarta, Minggu (1/12) mengutip data Kementerian Perindustrian yang menyebutkan, kebutuhan baku industri daur ulang plastik sebanyak 913 ribu ton dipenuhi dari dalam negeri, sedangkan 320 ribu ton dari negara lain.

“Kebutuhan yang tinggi dari industri daur ulang selama ini adalah sampah botol kemasan. Selama ini, kebutuhan industri yang tinggi baru pada plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate) yang bisa didaur ulang kembali menjadi plastik,” kata Eni.

Melihat kebutuhan industri yang tinggi terhadap sampah botol PET, maka komunitas Plastik untuk Kebaikan mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk mulai memilah sampah plastik dari rumah.

Sampah-sampah tersebut dapat ditukarkan dengan sembako melalui mobil edukasi pilah sampah yang akan berkeliling ke rumah-rumah warga.

Untuk tahap awal, mobil sembako keliling akan beroperasi di wilayah Tangerang Selatan. Selanjutnya mobil edukasi pilah sampah plastik akan berkeliling, mendatangi rumah warga di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Bogor.

Mobil keliling beroperasi setiap Jumat dan Sabtu pagi. Untuk jadwalnya operasi akan diberitahukan melalui akun medsos komunitas Plastik untuk Kebaikan.“Jadi follow akun medsos kami untuk mengikuti jadwal mobil keliling melalui: https://www.facebook.com, https://twitter.com/PlastikKebaikan, https://www.instagram.com, https://www.youtube.com/channel,” katanya.

Melalui kegiatan ini, komunitas berharap, produsen dapat berkontribusi terhadap masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat produk yang telah menjadi sampah.

Salah satu caranya adalah dengan membangun demand terhadap sampah kemasan sehingga menumbuhkan pasar plastik bekas nonbotol seperti sachet dan plastik-plastik kemasan lain.

Apa yang dilakukan komunitas ini adalah bagian kecil untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan membudayakan tata kelola sampah mulai dari rumah. Jika sebelumnya, masyarakat hanya mengenal sampah dibuang ke TPS lalu diangkut ke TPA, ke depan persoalan sampah selesai di rumah dengan cara dipilah. Sampah botol plastik atau kertas dapat dijual, sedangkan sampah organik bisa dibuat pupuk.

“Paradigma baru yang harus dibangun adalah pilah, kumpulkan, jual, atau tukarkan, sedekahkan sampah plastik ke pemulung. Dengan melakukan tindakan kecil ini, kita telah ikut serta menyelamatkan bumi dari pencemaran lingkungan,” ujar Eni.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Toto Sudarto mengapresiasi gerakan ini karena mengajak masyarakat untuk menyelesaikan persoalan sampah dari rumah memilah sampah botol plastik dan menukarkan sampah tersebut dengan sembako.

"Mari kita mulai dari unit terkecil yaitu memilah sampah plastik, sampah botol plastik dan sampah organik dari rumah. Jangan campur sampah karena sampah yang dicampur tidak ada harganya. Kalau sampah yang dipilah bisa ditukar sembako," kata Toto.

Sebanyak 200 orang terlibat dalam kegiatan itu adalah relawan yang tergabung dalam Komunikas Plastik untuk Kebaikan bersama beberapa komunitas seperti, Gintung Lake Community, Gempita (Gerakan Pecinta Alam Semesta), KSE (Karya Salemba Empat), K3SI (Komunitas Sharing Seputar Sampah Indonesia), POSBINDU (Pos Pelayanan Terpadu untuk Lansia, dan Gila Bike dan masyarakat setempat. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…