Kejar Pertumbuhan Bisnis - Citra Putra Fokus Kembangkan Bisnis Rumah Sakit

NERACA

Jakarta – Kenaikan anggaran kesehatan dalam APBN 2020 dan juga kenaikan iuran BPJS Kesehatan memberikan sentimen positif terhadap kinerja emiten provider rumah sakit. Pasalnya, dengan kenaikan anggaran BPJS Kesehatan setidaknya memberikan dampak positif dan jaminan layanan kepada rumah sakit mitra BPJS Kesehatan mengingat kebutuhan akan layanan kesehatan terus meningkat.

Melihat besarnya potensi industri rumah sakit kedepan, menjadi pertimbangan PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) membentuk entitas anak baru di bidang kesehatan berupa rumah sakit dengan nama PT OSO Jasa Medika yang berkedudukan di Jakarta. Untuk mendukung pengembangan bisnis tersebut, perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyebutkan, memberikan modal dasar pembentukan anak usaha Rp15 miliar dan modal disetor Rp3,75 miliar.

Melalui setoran modal tersebut, perseroan memiliki 60% saham atau setara Rp2,25 miliar modal disetor dan sisanya sebesar 35% saham dimiliki PT Citra Putra Mandiri atau setara Rp1,312 miliar dan 5% saham dimiliki Jovita Irawati atau setara Rp187,5 juta. Sebelumnya, perseroan juga menyampaikan rencana pembangunan rumah sakit di Pontianak dengan menerima pinjaman dana senilai Rp408,5 miliar dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan jangka waktu 144 bulan atau 12 tahun.

Perseroan menyebutkan, suku bunga pinjaman yang ditetapkan sebesar 10,5% per tahun dengan agunan sebidang tanah, bangunan, serta prasarana Rumah Sakit OSO Pontianak. Kemudian perseroan juga dibebanan pembayaran biaya administrasi, fee, biaya bunga dan angsuran terkait dengan fasilitas kredit yang diterima perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada perjanjian pinjaman.

Direktur Keuangan Citra Putra Realty, Dodon Tri Koeswardana pernah bilang, perseroan berencana membangun hotel di Pontianak, tetapi setelah dilakukan kajian lebih dalam industri perhotelan di kota tersebut sudah terlampau ketat. Selain itu, berdasarkan kajian 40% masyarakat Kalimantan sering berobat ke tiga rumah sakit di Kuching, Malaysia.  Maka dengan kesempatan tersebut, CLAY memilih membangun rumah sakit untuk mengambil potensi pasien rawat jalan dan inap yang sering ke Malaysia.“Jadi, atas dasar itu peluang ini mau kita ambil. Industri hotel sudah ketat dan secara bisnis tidak memberikan keuntungan yang optimal. Kami targetkan payback periode untuk lini bisnis ini 9 tahun dan internal rate of return 12% secara flat,”kata Dodon.

Pembangunan rumah sakit saat ini sudah dimulai dengan pembersihan lahan dan sebagainya. Targetnya lini baru bisnis tersebut akan beroperasi pada 2021 dengan kapasitas mencapai 285 tempat tidur. CLAY menargetkan dengan lini bisnis baru tersebut ada tambahan pendapatan sebesar 40% untuk gross operating profit. Asa tahu saja, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat sejauh ini kinerja emiten rumahsakit masih baik.

Ke depannya, ia melihat emiten rumahsakit memiliki prospek mengingat Sumber Daya Manusia (SDM),termasuk di dalamnya kesehatan, menjadi salah satu fokus pemerintah. Nico juga beranggapan kenaikan iuran BPJS menjadi sentimen positif bagi emiten rumahsakit.  "Cashflow dari rumahsakit juga akan terjaga," katanya.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…