Surya Pertiwi Bagi Dividen Rp 20 Per Saham

Perusahaan yang bergerak di industri peralatan saniter dan porselen, PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) akan membagikan dividen interim senilai Rp20 per saham untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2019. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyampaikan bahwa pada 8 November 2019, direksi perseroan telah mendapatkan persetujuan dari dewan komisaris terkait rencana pembagian dividen interim tunai untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019. Adapun, tanggal terakhir perdagangan saham dengan hak dividen atau cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 18 November 2019. Sedangkan cum dividen di pasar tunai pada 20 November 2019.

Pemegang saham akan menerima pembayaran dividen interim pada 12 Desember 2019. Asal tahu saja, Surya Pertiwi juga merupakan perusahaan yang bergerak di industri furnitur dari kayu, industri furnitur lainnya, diding, peralatan saniter dan plafon, dan real estate. Perseroan juga mendistribusikan produk saniter PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO). Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, perseroan mengantongi penjualan senilai Rp1,61 triliun, turun 1,88% dari Rp1,64 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun, laba bersih yang akan diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp154,12 miliar, tumbuh 11,78% secara tahunan. Sebagai informasi, perseroan mengaku optimis tahun ini kinerjanya akan membaik. Dimana perekonomian Indonesia yang diprediksikan stabil diharapkan dapat menjadi pendorong perbaikan di sektor properti. Kondisi ini dapat mendorong pendapatan sekaligus keuntungan perusahaan.

Dari sisi properti, SPTO sesungguhnya melayani semua segmen dari kelas bawah sampai ke kelas yang paling atas. Akan tetapi, jika dilihat secara total, penjualan SPTO sebesar 60% berasal dari kelas menengah atau bawah. Selain itu, tahun ini anak perusahaan SPOT yakni PT Surya Pertiwi Nusantara (SPN) dan PT Surya Graha Pertiwi (SGP) akan berkontribusi lebih besar di banding tahun sebelumnya.

Anak usaha SPN diproyeksikan akan berkontribusi lebih besar tahun ini. SPN diperkirakan akan membeli 600.000 sanitary wares. Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 400.000 unit. Diharapkan dengan ini akan meningkatkan gross margin karena adanya tambahan marjin di manufaktur.  Sementara itu, di tahun 2019 SGP diperkirakan akan menerima pendapatan sebesar Rp 60 miliar. Penerimaan ini berasal dari pendapatan sewa sejak Agustus 2018. 

 

BERITA TERKAIT

Laba Bersih Rukun Raharja Melonjak 150%

Di tahun 2023, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih yang melonjak 150% year on year (yoy) menjadi senilai US$ 27,1…

Transformasi, WTON Luncurkan Logo Baru

Masuki hari jadinya ke-27, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton resmi meluncurkan logo baru yang menjadi simbol…

Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp2,105 triliun pada tahun 2023 atau naik 36,8% dibanding…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih Rukun Raharja Melonjak 150%

Di tahun 2023, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih yang melonjak 150% year on year (yoy) menjadi senilai US$ 27,1…

Transformasi, WTON Luncurkan Logo Baru

Masuki hari jadinya ke-27, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton resmi meluncurkan logo baru yang menjadi simbol…

Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp2,105 triliun pada tahun 2023 atau naik 36,8% dibanding…