Siapkan Investasi Rp 20 Triliun - Jasa Marga Genjot Pendanaan di Pasar Modal

NERACA

Jakarta – Perkuat likuiditas guna mendanai ekspansi bisnis di jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) begitu agersif mencari pendanan di pasar dengan merilis berbagai produk investasi. Sejumlah sumber pendanaan mulai dirancang, dari penerbitan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) syariah, pinjaman bank, hingga divestasi ruas jalan tol. Apalagi, perseroan saat ini tengah menyiapkan dana sebesar Rp 10-20 triliun untuk pembayaran proyek turnkey jalan tol pada tahun depan.

Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan, sebanyak 70% dari anggaran pembayaran turnkey sudah dipenuhi dari pinjaman bank. Dengan demikian, perseroan hanya fokus memenuhi sisa 30% dari ekuitas. “Kami menyebut anggaran investasi karena proyeknya sudah jadi dan tinggal dibayarkan kepada kontraktor. Dari 30% porsi ekuitas, kami mencari kurang dari Rp 10 triliun,”ujarnya di Jakata, kemarin.

Sementara Direktur Keuangan Jasa Marga, Donny Arsal mengatakan, perseroan menjajaki penerbitan KIK-EBA syariah pertama di Indonesia dengan underlying jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Perseroan sedang berdiskusi dengan sekuritas yang akan menangani aksi penerbitan dan menjalani proses pemeringkatan. Namun, perseroan belum mengajukan rencana ini ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Perseroan, lanjut Donny, juga belum menentukan secara spesifik berapa dana yang bisa diraih dari KIK-EBA, karena tergantung dari permintaan investor. Namun, perseroan berharap mampu menghimpun dana sekitar Rp 2 triliun. Semula, Jasa Marga juga sempat mempertimbangkan penerbitan zero coupon bond.

Menurut Donny, rencana ini belum menjadi pilihan dalam waktu dekat lantaran pricing obligasi tersebut cenderung mahal. Sementara itu, China Communications Construction Co melalui PT China Communications Construction Indonesia (CCCI) tengah melakukan uji kelaikan atau due diligence untuk mengakuisisi sebagian saham PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi. CCCI berkomitmen menyiapkan dana akuisisi hingga Rp 23 triliun.

Sebagai informasi, tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan bagian akhir dari jaringan tol Trans Jawa. Saat ini, kepemilikan Jasa Marga pada konsesi tersebut sebesar 95%, PT Brantas Abipraya 4,9%, dan PT Waskita Toll Road 0,1%. “Jasa Marga belum menentukan valuasi, karena CCCI juga masih due diligence. Tapi, kami inginnya tetap menjadi pemegang saham mayoritas minium 51%,” jelas Donny.

Jasa Marga berhasil mencatat EBITDA operasional yang solid sebesar Rp 5 triliun pada kuartal III-2019, tumbuh sebesar 16,9% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 4,28 triliun. Menurut Donny, kinerja postif tersebut dipertahankan dengan melakukan efisiensi pada beban usaha serta peningkatan pendapatan usaha di luar konstruksi. “Sehingga berdampak positif pada kenaikan margin EBITDA sebesar 62,9%, lebih tinggi dari Kuartal III tahun 2018, yaitu sebesar 60,1%,” kata dia.

Untuk pendapatan usaha di luar konstruksi, Jasa Marga mencatat sebesar Rp7,96 triliun atau meningkat 11,6% dari kuartal III-2018. Pertumbuhan ditopang dari kontribusi pendapatan tol sebesar Rp 7,36 triliun, yang tumbuh sebesar 10,9% dibandingkan kuartal III-2018. (id/bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…