Obligasi BCA Finance Ditawarkan Bunga 6,05%-8%

Neraca

Jakarta - PT BCA Finance menawarkan bunga dikisaran 6,05-8% pada obligasi senilai Rp 1 triliun. Obligasi terbagi menjadi lima seri dengan tingkat bunga tetap. Seri A dengan tenor 370 hari dan indikasi kupon 6,05-6,5%. Untuk seri B berjangka waktu 18 bulan. Seri B menawarkan tingkat bunga sekitar 6,55-7%.

Seri C tenor 24 bulan dengan bunga 7%-7,45%, Seri D dengan tenor 36 bulan dan indikasi bunga 7,25-7,7%. Sedangkan seri E 48 bulan dengan indikasi bunga di 7,55% hingga 8%."Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan seluruhnya oleh perseroan sebagai modal kerja kegiatan usaha pembiayaan perusahaan,"kata Direktur Investemen Banking OSK Nusadana Securities Mardi Sutanto di Jakarta, Selasa (10/4).

Dia menuturkan, obligasi Rp 1 triliun menjadi bagian penawaran umum berkelanjutan (PUB) yang perseroan rencanakan sebesar Rp 3,5 triliun. Atas penerbitan obligasi ini, BCA Finance menjaminkan piutang lancar berupa tagihan pembiayaan konsumen atas pembelian kendaraan bermotor yang angsurannya tidak menunggak dalam waktu 90 hari kalender.

Sebagai penjamin pelaksana emisi efek, perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities, PT HSBC Securities Indonesia, PT OSK Nusadana Securities Indonesia, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia.

Masa penawaran awal obligasi rencananya pada 10 April-23 April. Tanggal efektif 30 April, dengan periode penawaran 2-4 Mei. Penjatahan 7 Mei, sementara distribusi obligasi secara elektronik dan pencatatan masing-masing 9 Mei dan 10 Mei.

Dampak Regulasi

Selain itu, PT BCA Finance belum berencana merevisi target pembiayaan tahun ini yang ditargetkan senilai Rp27 triliun, meski kenaikan harga BBM dan ketentuan down payment (DP) mengancam.“Berdasarkan pengalaman tahun 2008 untuk keenaikan BBM kita tidak berpengaruh dan hanya sesaat saja. Tapi, untuk DP kita memang melihat berpotensi berpengaruh, namun kita melihat kembali di bulan Juni nanti respon pasar gimana,” kata Presiden Direktur BCA Roni Haslim.

Menurut Roni, sampai saat ini sendiri bila dilihat dari market, pertumbuhannya mencapai 11%. Jika respon pasar pada Juni nanti setelah diberlakukan DP akan menurun, kemungkinan perseroan juga akan melakukan revisi.

Kata Roni, untuk mengejar target tahun ini, pihaknya akan melakukan ekspansi ke berbagai daerah seperti Sumatera dan pulau Jawa.“Dalam waktu dekat kita akan bangun cabang di Bukit Tinggi Padang. Total kita tahun ini akan buka cabang baru di 5 kota,” ungkap Roni.

Selain itu, antisipasi adanya pengaruh dari ketentuan DP dan kenaikan BBM, pihaknya akan menurunkan tingkat suku bunga selama satu tahun dari sebelumnya 3,99%. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…