Ekonomi Pancasila Kemana?

Masyarakat Indonesia setidaknya wajib paham dan mengerti makna Pancasila sebagai filosofi bangsa Indonesia. Sejatinya akan terasa nyata di rakyat jika menjadi praksis dalam pengelolaan kehidupan perekonomian nasional. Namun bila kita tidak serius memaknai,  maka cepat atau lambat Pancasila hanya sekadar menjadi  jargon semata.

Pancasila sebagai platform yang mengatur perekonomian Indonesia seperti dicanangkan Prof. Mubyarto (Alm), guru besar ekonomi UGM, adalah sebagai ekonomi Pancasila atau sekarang dikenal dengan Pancasilanomics.

Pancasilanomics adalah suatu sistem pengaturan tata laksana hubungan antara negara dan warga negara yang ditujukan untuk memajukan kemanusiaan dan peradaban. Memperkuat persatuan nasional melalui proses usaha bersama/gotong royong dengan melakukan distribusi akses ekonomi yang adil bagi seluruh warga negara yang dilandasi oleh nilai-nilai etik dan pertanggungjawaban kepada Tuhan YME (Budimanta: 2012).

Sistem itu menempatkan keseimbangan sosial yang menjadi tujuan akhir, bukan keseimbangan pasar. Tiga corak penting dalam sistem itu, pertama, Pancasila ialah jiwa atau roh dari jalannya sistem perekonomian yang berbasis kepada konstitusi.

Kedua, tidak antipasar. Akan tetapi, pasar dimaknai sebagai resultan relasi sosial dari kontestasi antara kekuasaan dan modal. Ketiga, negara harus hadir untuk mendukung dan menopang pelaku pasar yang lemah dan terlemahkan.

Model seperti  itulah yang nantinya harus menjadi identitas dari ekonomi Pancasila yang dapat diterapkan pada pengambilan kebijakan ekonomi, baik berkenaan dengan fiskal, moneter, maupun riil.

Namun, semangat dan corak itu tidak boleh hanya berhenti dalam tataran konsep saja. Untuk bisa merealisasikan dalam tataran operasional, setidaknya ada lima pilar yang harus menjadi pedoman. Pertama, pembangunan ekonomi harus berorientasi keadilan.

Kedua, negara menjamin pemenuhan hak sosial warga negara untuk mendapatkan kesempatan yang setara dalam setiap dinamika perekonomian. Ketiga, pengembangan ekonomi yang mengacu pada pemerataan pembangunan. Keempat, pengelolaan perekonomian negara digagas dan diselenggarakan untuk mempersatukan bangsa. Kelima, pembangunan yang berkelanjutan menjadi perencanaan strategis nasional.

Pilar-pilar penting itu telah sejalan dengan visi pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, yakni terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.   

Untuk mencapai visi itu, telah ditetapkan sembilan misi yang dua di antaranya berkaitan langsung dengan perekonomian. Pertama, struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing yang ditunjukkan oleh pemantapan sistem perekonomian yang berlandaskan Pancasila.   

Kedua, pembangunan yang merata dan berkeadilan. Cita-cita dan paradigma pembangunan yang ditawarkan Jokowi-Ma’ruf Amin harus tampak nyata sebagai ukuran keberhasilan kebijakan dan program yang dijalankan. Keluaran yang nyata itu harus terlihat pada lima hal yang menjadi roh pembangunan dan kebijakan ekonomi lima tahun ke depan.

Antara lain penciptaan kehidupan perekonomian yang berasaskan kekeluargaan dan gotong royong. Kemudian penguatan posisi usaha rakyat dalam kehidupan perekonomian. Penciptaan ekosistem usaha yang adil. Pemanfaatan SDA dan energi sebagai pokok-pokok kemakmuran rakyat, dan pemenuhan hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak sebagai warga negara.

Tentu saja tak mudah menjalankan itu semua. Apalagi, saat ini kondisi perekonomian masih menghadapi berbagai tantangan, seperti  pertumbuhan ekonomi yang dalam beberapa tahun terakhir berada di kisaran 5%. Padahal, Presiden Jokowi selalu mengingatkan agar kita keluar dari ‘jebakan’ tersebut.  Semoga!

 

BERITA TERKAIT

Laju Pertumbuhan Kian Pesat

  Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu…

Kredibilitas RI

Pemilu Presiden 2024 telah berlangsung secara damai, dan menjadi tonggak penting yang tidak boleh diabaikan. Meski ada suara kecurangan dalam…

Pangan Strategis

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Laju Pertumbuhan Kian Pesat

  Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu…

Kredibilitas RI

Pemilu Presiden 2024 telah berlangsung secara damai, dan menjadi tonggak penting yang tidak boleh diabaikan. Meski ada suara kecurangan dalam…

Pangan Strategis

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak…