NERACA
Jakarta – Kementerian Perindustrian mengakselerasi pembangunan kawasan industri di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Selain untuk memfasilitasi peningkatan nilai investasi di sektor manufaktur, kawasan tersebut juga akan dipacu dalam mendorong kebijakan hilirisasi yang dapat mendongkrak nilai tambah bahan baku setempat.
“Takalar memiliki kekayaan sumber daya alam. Oleh karena itu, anugerah tersebut harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Semoga keberadaan Kawasan Berikat Nusantara ini yang telah diminati oleh para investor asing berjalan sesuai masterplan-nya,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Doddy Rahadi di Jakarta, disalin dari siaran resmi.
Awal pekan, Dirjen KPAII didampingi Direktur Perwilayahan Industri Kemenperin Ignatius Warsito, telah meninjau langsung rencana lokasi pembangunan kawasan industri Takalar, yang berada di Desa Laikang dan Desa Punaga, Kecamatan Mangngarabombang. Pembangunan ini merupakan buah kerja sama dari investor China dan Malaysia.
“Jadi, calon investornya sudah ada, pengembangnya juga ada, serta pemerintahnya mendukung dan kepala daerahnya juga, kami optimis potensi ini bisa jadi nyata,” tutur Doddy. Maka itu, diharapkan pemerintah provinsi dan kabupaten senantiasa dapat bersinergi sehingga tujuan pembangunan kawasan industri Takalar dapat terealisasi.
“Sinergi seluruh stakeholder sangat diperlukan, sehingga kami yakin rencana pembangunan kawasan industri di Takalar akan terwujud. Kami pun ingin Kabupaten Takalar selangkah lebih maju dari daerah lain,” imbuhnya.
Berdasarkan data PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), pembangunan kawasan industri logam tersebut membutuhkan lahan seluas 1.000 hektare. Untuk pembangunannya, akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Takalar sudah menyediakan lahan seluas 750 hektare.
Kawasan industri tersebut diperkirakan bakal menyerap tenaga kerja sebanyak 15.000 orang. Selain itu, di kawasan terpadu ini bakal berfokus pada industri pengolahan aluminium dan tembaga.
Kabupaten Takalar dinilai potensial untuk menjadi kawasan industri logam dengan adanya sejumlah aspek yang dipenuhi. Misalnya wilayah strategis dengan jarak tempuh dari Pelabuhan Makassar sekitar 25 kilometer.
Dukungan lainnya, Takalar memiliki wilayah geografis dengan kawasan pantai dan waterfront yang bisa dimanfaatkan menjadi lahan pembangunan pelabuhan khusus. Takalar juga memiliki ketersediaan air yang melimpah.
Sementara itu Bupati Takalar H. Syamsari mengaku optimistis dengan adanya pembangunan kawasan industri di wilayahnya. Sebab, menurutnya, Kabupaten Takalar akan menjadi peluang penunjang industri ibukota baru nantinya. “Perjalanan kami membangun ini sudah berlangsung dari tahun lalu dengan membangun kerja sama dengan PT. KBN,” paparnya.
World Plastics Council dan Global Plastics Alliance Serukan KePemerintah Bersama Akhiri Polusi Plastik Jakarta – Menjelang putaran final negosiasi yang…
NERACA Jakarta – Realisasi anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 18 November 2024 yaitu sebesar Rp1,62 triliun atau 78,49 persen dari…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengonfirmasi sudah menerima proposal rencana investasi Apple sebesar USD100 juta atau sekitar Rp 1,58…
World Plastics Council dan Global Plastics Alliance Serukan KePemerintah Bersama Akhiri Polusi Plastik Jakarta – Menjelang putaran final negosiasi yang…
NERACA Jakarta – Realisasi anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 18 November 2024 yaitu sebesar Rp1,62 triliun atau 78,49 persen dari…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengonfirmasi sudah menerima proposal rencana investasi Apple sebesar USD100 juta atau sekitar Rp 1,58…