Bidik Pasar Ekspor Baru - GEMA Targetkan Kontribusi 10% dari Penjual

NERACA

Jakarta - Emiten produsen furnitur, PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA) terus perluas pasar ekspor dengan membidik beberapa negara tujuan ekspor seperti Paris, Prancis dengan hadir di pameran Maison et Objet di Parc des Expositions. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak kinerja keuangan, khususnya pendapatan pasar ekspor.

Sekretaris Perusahaan Gema Grahasarana, Ferlina Sutandi mengatakan, perseroan tetap optimistis penjualan ekspor dapat memberikan kontribusi hingga 10% terhadap penjualan. Dimana untuk hadir di pameran tersebut, lanjutnya, perseroan tidak memasang target khusus karena pameran itu merupakan ajang untuk mengenalkan produk ke pasar luar negeri.”Target kami adalah mengenalkan produk perusahaan dan mendapatkan customer baru. Minimal 5 customer yang dapat continue order ke kami," katanya di Jakarta,kemarin.

Ferlina menyebut, kontribusi penjualan ekspor masih kurang dari 5% terhadap total penjualan perseroan. Adapun, jenis produk yang banyak disukai pasar luar negeri, yakni hiCraft rattan furniture dan wooden furniture. Gema Grahasarana berharap penjualan ekspor dapat memberikan kontribusi hingga 10% terhadap penjualan pada 2020.

Disampaikannya, optimisme ini seiring dengan besarnya potensi pasar luar negeri dan strategi perseroan mengembangkan pemasaran.”Kami menargetkan setidaknya 10% [kontribusi penjualan ekspor] pada tahun depan. Semoga juga situasi ekonomi juga menunjang sehingga target dapat cepat tercapai," imbuhnya.

Pada semester I/2019, perusahaan mengantongi pendapatan senilai Rp500,70 miliar, lebih rendah dari perolehan semester I/2018 sebesar Rp633,83 miliar. Sebesar Rp446,99 miliar atau 89,27% dari pendapatan berasal dari bisnis interior, furnitur, mekanis, dan listrik. Sebesar 88,15% penjualan masih berasal dari wilayah Jabodetabek, sedangkan 11,85% lainnya berasal dari luar Jabodetabek. Adapun, pasar ekspor berkontribusi kurang dari 5% terhadap penjualan.

Perseroan memproyeksikan pertumbuhan kontrak 10% pada tahun ini, mencapai Rp1,2 triliun. Kontrak pada tahun ini lebih banyak pada proyek perbaikan perkantoran perusahaan perbankan, pertambangan, pendidikan dan juga co-working space. “Pendapatan yang tertekan dikarenakan adanya perlambatan di pasar proyek masih banyak yang ditunda karena menanti hasil Pemilu. Pendapatan masih in line karena ada beberapa proyek yang kami masih jajaki dan diharapkan dapat diperoleh di kuartal II,"kata Ferlina.

Selain itu, perseroan melalui entitas anak PT Vivere Multi Kreasi (VMK) melakukan pembelian merek dagang Casaka. Tujuan dari transaksi ini untuk menambah ragam produk guna memenuhi permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Produk Casaka meliputi mebel kayu dan berbagai dekorasi rumah, semuanya terbuat dari kayu solid berkualitas tinggi. Ferlina menambahkan, transaksi pengambilalihan merek dagang Casaka ini memberikan nilai tambah strategis terhadap perseroan.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…