BPBD Magelang Padamkan Api di Lereng Gunung Andong

BPBD Magelang Padamkan Api di Lereng Gunung Andong
Sekitar dua hektare lahan hutan di lereng Gunung Andong, di Dusun Temu, Desa Jogoyasan, Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terbakar, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang, Edy Susanto. Edy mengatakan pada pukul 11.05 WIB terpantau kepulan asap di Petak 27F kawasan hutan lereng Gunung Andong sisi timur laut.
Ia mengatakan kemudian dilakukan penanganan dari tim gabungan dibagi menjadi 2 SRU, SRU 1 melakukan proses evakuasi pendaki dan SRU 2 melakukan pemadaman. Sebanyak 45 pendaki harus dievakuasi dengan terjadinya kebakaran tersebut. "Pukul 11.32 WIB Perhutani, Sarda, SAR Semesta, MPA, Basecamp dan warga menuju lokasi kebakaran untuk pemadaman sekitar 50 personel," katanya.
Ia mengatakan pada pukul 12.26 WIB titik api yang berada di sisi kanan bawah Pos Gogik sudah berhasil dipadamkan, tetapi masih terdapat bara api. Sedangkan titik api yang di sisi atas belum padam dan merembet ke arah Desa Girirejo.
Kemudian pukul 12.47 WIB, titik api di Desa Girirejo sisi bawah sudah berhasil dipadamkan, tetapi masih ada sisa bara api. Ia mengatakan pukul 12.55 WIB, 2 personel menuju lokasi titik api yang berada di sisi atas (Desa Girirejo).
Sekitar pukul 13.30 WIB, katanya masih terdapat titik api kecil di bawah Basecamp Gogik. Tim gabungan kembali melakukan pemadaman. Selanjutnya pukul 15.00 WIB, katanya muncul kepulan asap dari pembakaran bahan/benda yang mudah terbakar yang sengaja dibakar oleh warga dan relawan atas pengawasan pihak Perhutani yang kemudian ditimbun dengan tanah agar tidak kembali terbakar.
Ia menuturkan dari informasi tim yang melakukan penyisiran, secara visual kini tidak ditemukan titik api dan asap.
Sementara Kepolisian Resor Flores Timur mengamankan seorang warga berinisal DW akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di lereng Gunung Lewotobi, Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tersangka DW saat ini kami amankan di Polsek Wulanggitang karena melakukan pembakaran lahan yang mengakibatkan  kebakaran hutan di lereng Gunung Lewotobi, kata Kepala Kepolisian Resor Flores Timur AKBP Deni Abrahams kepada Antara ketika dikonfirmasi dari Kupang.
Ia mengatakan, peristiwa kebakaran di wilayah kabupaten bagian timur Pulau Flores itu terjadi pada Jumat (30/8/2019) sekitar Pukul 11.00 Wita.
Dijelaskannya, peristiwa ini bermula dari pelaku DW yang merupakan warga Desa Klantanlo, Kecamatan Wulanggitang yang melakukan pembukaan lahan di hutan tutupan dengan cara membakar.
Kondisi musim panas dan angin kencang, lanjutnya, mengakibatkan kobaran api cepat meluas hingga ke wilayah hutan lindung di sekitar Gunung Lewotobi. Sumber apinya diketahui dari pembakaran lahan yang dilakukan saudara DW ini dan sulit dipadamkan karena angin kencang membuat api cepat merambat, katanya.
Deni mengatakan, sejak peristiwa karhutla itu, sejumlah petugas polisi yang bertugas di Kecamatan Ilebura bersama masyarakat Desa Klatanlo langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemadaman.
Hanya saja, lanjutnya, api belum berhasil dipadamkan akibat lokasi kebakaran yang sulit dijangkau di bawah kaki Gunung Lewotobi. Sampai Minggu (1/9) malam, api belum berhasil dipadamkan dan belum diketahui luas lahan hutan yang sudah terbakar, katanya. (ant)

Sekitar dua hektare lahan hutan di lereng Gunung Andong, di Dusun Temu, Desa Jogoyasan, Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terbakar, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang, Edy Susanto. Edy mengatakan pada pukul 11.05 WIB terpantau kepulan asap di Petak 27F kawasan hutan lereng Gunung Andong sisi timur laut.

Ia mengatakan kemudian dilakukan penanganan dari tim gabungan dibagi menjadi 2 SRU, SRU 1 melakukan proses evakuasi pendaki dan SRU 2 melakukan pemadaman. Sebanyak 45 pendaki harus dievakuasi dengan terjadinya kebakaran tersebut. "Pukul 11.32 WIB Perhutani, Sarda, SAR Semesta, MPA, Basecamp dan warga menuju lokasi kebakaran untuk pemadaman sekitar 50 personel," katanya.

Ia mengatakan pada pukul 12.26 WIB titik api yang berada di sisi kanan bawah Pos Gogik sudah berhasil dipadamkan, tetapi masih terdapat bara api. Sedangkan titik api yang di sisi atas belum padam dan merembet ke arah Desa Girirejo.

Kemudian pukul 12.47 WIB, titik api di Desa Girirejo sisi bawah sudah berhasil dipadamkan, tetapi masih ada sisa bara api. Ia mengatakan pukul 12.55 WIB, 2 personel menuju lokasi titik api yang berada di sisi atas (Desa Girirejo).

Sekitar pukul 13.30 WIB, katanya masih terdapat titik api kecil di bawah Basecamp Gogik. Tim gabungan kembali melakukan pemadaman. Selanjutnya pukul 15.00 WIB, katanya muncul kepulan asap dari pembakaran bahan/benda yang mudah terbakar yang sengaja dibakar oleh warga dan relawan atas pengawasan pihak Perhutani yang kemudian ditimbun dengan tanah agar tidak kembali terbakar.

Ia menuturkan dari informasi tim yang melakukan penyisiran, secara visual kini tidak ditemukan titik api dan asap.

Sementara Kepolisian Resor Flores Timur mengamankan seorang warga berinisal DW akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di lereng Gunung Lewotobi, Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tersangka DW saat ini kami amankan di Polsek Wulanggitang karena melakukan pembakaran lahan yang mengakibatkan  kebakaran hutan di lereng Gunung Lewotobi, kata Kepala Kepolisian Resor Flores Timur AKBP Deni Abrahams kepada Antara ketika dikonfirmasi dari Kupang.

Ia mengatakan, peristiwa kebakaran di wilayah kabupaten bagian timur Pulau Flores itu terjadi pada Jumat (30/8/2019) sekitar Pukul 11.00 Wita.

Dijelaskannya, peristiwa ini bermula dari pelaku DW yang merupakan warga Desa Klantanlo, Kecamatan Wulanggitang yang melakukan pembukaan lahan di hutan tutupan dengan cara membakar.

Kondisi musim panas dan angin kencang, lanjutnya, mengakibatkan kobaran api cepat meluas hingga ke wilayah hutan lindung di sekitar Gunung Lewotobi. Sumber apinya diketahui dari pembakaran lahan yang dilakukan saudara DW ini dan sulit dipadamkan karena angin kencang membuat api cepat merambat, katanya.

Deni mengatakan, sejak peristiwa karhutla itu, sejumlah petugas polisi yang bertugas di Kecamatan Ilebura bersama masyarakat Desa Klatanlo langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemadaman.

Hanya saja, lanjutnya, api belum berhasil dipadamkan akibat lokasi kebakaran yang sulit dijangkau di bawah kaki Gunung Lewotobi. Sampai Minggu (1/9) malam, api belum berhasil dipadamkan dan belum diketahui luas lahan hutan yang sudah terbakar, katanya. (ant)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…