Infeksi Candida Auris, Jamur Kebal Obat yang Mematikan

Infeksi jamur candida auris semakin mengancam dunia. Pasalnya, hingga saat ini belum ditemukan obat maupun cara yang mampu menangkal infeksi jamur mematikan itu. Sebuah publikasi medis anyar di Annals of Internal Medicine menyatakan penyebaran jamur candida auris harus jadi perhatian karena sulit diobati. Publikasi ini seolah menjadi alarm untuk dunia kesehatan.

Candida auris merupakan jenis jamur yang resistan terhadap obat. Tak seperti jamur lainnya, candida auris memiliki sifat yang kebal obat sehingga tak mampu dibasmi dengan antijamur yang banyak tersedia saat ini. Hingga Mei 2019, tercatat 685 kasus candida auris di Amerika Serikat. Kasus serupa juga dilaporkan terjadi di Kolombia, India, dan Korea Selatan.

"Ini adalah ancaman yang mendesak karena resisten terhadap setidaknya dua dari tiga kelas utama obat antijamur yang digunakan untuk mengobati infeksi candida," tulis publikasi tersebut dikutip dari Insider.

Penyebaran jamur candida auris ini kerap terjadi di rumah sakit, tempat di mana banyak orang-orang yang rentan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), jamur ini dapat hidup di dinding dan permukaan lain seperti furnitur selama berminggu-minggu tanpa terlihat secara kasat mata.

Para ahli menyebut candida auris sulit diidentifikasi karena hanya dapat dideteksi dengan metode biokimia. Gejala infeksi candida auris sering kali sulit dibedakan dengan penyakit lainnya. Kebanyakan orang yang terinfeksi candida auris baru didiagnosis setelah dirawat di rumah sakit dengan gejala umum seperti demam dan kedinginan.

Infeksi candida auris juga tidak selalu menyerang tubuh yang sama. Pada beberapa kasus, candida auris dapat mengganggu aliran darah, sedangkan pada kasus lain dapat menyebabkan luka atau infeksi telinga.

Menurut CDC, normalnya candida auris tidak menyerang orang sehat. Candida auris lebih rentan pada orang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Agar terhindar dari candida auris, setiap orang disarankan untuk melakukan langkah sanitasi yang baik dan benar seperti mencuci tangan, menghindari kontak langsung dengan sampah, dan menjaga kebersihan diri.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…