Rugi Bima Sakti Pertiwi Membengkak 371%

NERACA

Jakarta – Emiten properti, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) belum menorehkan kinerja keuangan yang positif di semester pertama 2019. Dimana perseroan masih membukukan rugi bersih periode berjalan sebesar Rp 5,63 miliar. Angka ini membengkak 371% dibanding kerugian bersih periode yang sama tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 1,19 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan kinerja keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, kerugian ditengarai akibat menurunnya pendapatan dan meningkatnya beban pokok pendapatan. Di semester I-2019, pendapatan PAMG turun tipis 0,9% menjadi Rp 36,53 miliar. Pada periode sebelumnya, pendapatan PAMG tercatat sebesar Rp 36,86 miliar. Di saat yang bersamaan, beban pokok pendapatan PAMG melonjak 20% menjadi Rp 24,47 miliar. Sebelumnya, beban pokok pendapatan PAMG di semester I 2018 hanya sebesar Rp 20,38 miliar. Beban penyusutan adalah beban yang melonjak paling besar, yakni menjadi Rp 8,88 miliar atau naik 94,7%.

Selain itu, PAMG mencatatkan kenaikan beban pemasaran hampir 110,5% menjadi Rp 1,16 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 551,93 juta. Beban umum dan administrasi juga tercatat naik menjadi Rp 6,59 miliar. Per 30 Juni 2019, jumlah aset PAMG mencapai Rp 516,52 miliar. Jumlah ini terdiri atas liabilitas sebesar Rp 145,2 miliar dan ekuitas Rp 148,82 miliar.

PT Bima Sakti Pertiwi (PAMG) merupakan perusahaan properti asal Riau PAMG resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (5/7) dan menjadi emiten yang menggelar initial public offering (IPO) ke-21 sepanjang 2019. Mal Pekanbaru merupakan salah satu mal yang dimiliki emiten ini. Sebagai informasi, perseroan menganggarkan sebesar 22% dari dana IPO untuk modal kerja atau capital expenditure (capex) dan operasional. Ada pun, persentase penggunaan dana hasil IPO untuk capex sebesar 88%, di mana sebanyak-banyaknya 66% digunakan sebagai penambahan serta perbaikan fasilitas gedung yang sudah berusia 15 tahun tersebut.

Direktur BSP, Leonardus Sutarman berharap dengan penambahan dan perbaikan fasilitas gedung bisa meningkatkan pelayanan dan pengalaman yang lebih baik bagi tenant maupun pengunjung mal. Mereka juga mengharapkan dengan penambahan dan perbaikan fasilitas gedung dapat meningkatkan pertumbuhan pengunjung mal yang rata-rata sebanyak 9 juta pengunjung di 2018. "Hal ini diharapkan akan meningkatkan occupancy rate dari mal yang dikelola perseroan," katanya.

Saat ini tingkat keterisian mal Pekanbaru mencapai 93 %. Namun ada rencana pembukaan Cinemaxx dan perbaikan fasilitas food court yang diharapkan dapat meningkatkan okupansi, meski tidak sampai 100%. Lalu, sisanya akan digunakan untuk membeli tanah yang berlokasi di belakang area Mal Pekanbaru seluas 1.200 meter. "Tujuannya untuk pengembangan usaha perusahaan di masa yang akan datang," kata Leonardus.

Asal tahu saja, perseroan berencana memperluas bangunan untuk pusat perbelanjaan mall Pekanbaru dan membangun apartemen. Meski begitu, realisasi pembangunan apartemen yang sudah direncanakan tidak dilakukan dalam waktu dekat, diperkirakan baru terlaksana pada 2023. Dia pun belum bisa memastikan berapa jumlah lantai pada apartemen karena uji kelayakan atau feasibility study belum dilaksanakan.

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…