Pancasila Harus Diimplementasikan Bukan Hanya Slogan

Pancasila Harus Diimplementasikan Bukan Hanya Slogan

NERACA

Jakarta - Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Najamudin Ramli menegaskan Pancasila sebagai ideologi dasar Negara Indonesia harusnya diimplementasikan bukan hanya sebatas slogan.

"Yang saja tidak setujui, kita mengatakan saya Pancasila, tetapi perilaku kita tidak melambangkan Pancasila," tegas Najamudin dihubungi di Jakarta, Jumat (16/8).

Najamudin yang juga Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan pernyataan Presiden Joko Widodo dalam pidato sidang tahunan MPR RI Tahun 2019 tentang rumah Pancasila dapat dimaknai beberapa hal.

Pertama, rumah Pancasila dapat dimaknai sebagai tempat atau markas pengendalian bagaimana internalisasi Pancasila kepada seluruh warga negara, untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, bagaimana seluruh gerak-gerik tarikan nafas kita, baik dalam dimensi pembangunan fisik, rohani spiritual dimaknai sebagai rumah Pancasila.

Najamudin menegaskan makna Pancasila harus dimaknai dari mereka sebagai pimpinan di negara ini hingga warga negara Indonesia.“Jika mereka mengatakan Pancasila, harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar dia.

Dia mencontohkan beberapa makna Pancasila diantaranya sebagai umat beragama, harus taat dengan agamanya masing-masing, bagaimana etika kehidupan dan nilai di masyarakat harus merujuk pada sila pertama Pancasila.

Kemudian sila kemanusiaan, bagaimana menghormati hak asasi manusia, membangun adab dengan kebiasaan dalam keluarga sejak kecil hingga dewasa. Persatuan Indonesia, bagaimana implementasi dalam pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

Terkait dengan ancaman terhadap Pancasila, Najamudin menegaskan pemerintah wajib menjelaskan kepada masyarakat dalam bentuk apa ancaman tersebut.“Kita jangan memberikan ketakutan-ketakutan kepada masyarakat kita sendiri,” harap Najamudin.

Dia berharap sesama anak bangsa tidak boleh saling tuduh menuduh, saling menjatuhkan bahkan dengan mudah memvonis kesalahan orang lain.“Pancasila merupakan rumusan dari kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia, sehingga perlu konsistensi untuk melaksanakan itu,” kata Najamuddin.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di depan sidang tahunan MPR RI mengatakan di tengah berbagai tantangan dan terpaan badai sejarah, Indonesia sebagai rumah besar bersama tetap berdiri kokoh.

Indonesia berdiri kokoh karena kita memiliki fondasi yang sangat kuat, Pancasila. Pancasila adalah dasar negara, bintang penjuru, sekaligus pemersatu kita semua.“Di rumah Pancasila ini, kita hidup rukun tanpa dibeda-bedakan latar belakang agama, asal usul suku, perbedaan ras, maupun golongan,” kata Presiden Jokowi. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

BERITA LAINNYA DI

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…