NERACA

Jakarta – Meskipun industri semen dalam negeri masih terjadi oversuplai, namun penjualan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada Juli 2019 tercatat meningkat tajam 78,8% dibandingkan dengan realisasi penjualan pada Juni 2019. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pada Juli 2019, SMGR mencatatkan penjualan semen di dalam negeri dengan jumlah 2,35 juta ton, hasil tersebut meningkat tajam 72,79% dibandingkan dengan Juni 2019 yang berjumlah 1,36 juta ton. Sejalan dengan itu, untuk penjualan semen pada pasar ekspor turut mengalami peningkatan. Pada Juli 2019 ekspor semen SMGR tercatat berjumlah 352.556 ton, melesat 136,84% dari 148.857 ton pada Juni 2019.

Dengan demikian, total volume penjualan SMGR dari dalam negeri dan ekspor pada Juli 2019 tercatat sebanyak 2,7 juta ton, meningkat 78,8% dibandingkan dengan Juni 2019 yang berjumlah 1,51 juta ton. Namun secara tahunan, volume penjualan SMGR pada Juli 2019 tercatat lebih lemah 2,55% dari 2,77 juta ton pada Juli 2018.

Dalam 7 bulan pertama 2019, volume penjualan semen SMGR menyusut 4,55% dari 16,1 juta ton pada Januari-Juli 2019 menjadi 15,37 juta ton.  Sebelumnya, perseroan memyampaikan optimistis mampu menggenjot pertumbuhan antara 4-5% hingga akhir 2019, sesuai analisis industri semen dan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, konsumsi semen dalam negeri terkoreksi 2% dengan total 35,73 juta ton. Sementara itu, total ekspor semen dan clinker tumbuh 11% dengan total 3,48 juta ton. Alhasil, total volume konsumsi semen dalam negeri dan ekspor sepanjang tahun berjalan tercatat masih mengalami pelemahan 1,1% dengan jumlah semen yang diserap sebanyak 39,22 juta ton.