Tunjang Kegiatan Ekspansi Bisnis - Panca Budi Idaman Suntik Modal Anak Usaha

NERACA

Jakarta – Danai pengembangan bisnis anak usaha, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) menambah modal ditempatkan dan disetor penuh ke anak usahanya PT Panca Budi Pratama (PBP) senilai Rp324 miliar. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Panca Budi Idaman, Lukman Hakim dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor pada anak usaha perseroan, PT Panca Budi Pratama, pada 14 Agustus 2019.

PBP telah melakukan peningkatan modal dasar dari semula Rp80 miliar menjadi Rp1,2 triliun, serta modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp21 miliar menjadi Rp345 miliar. Peningkatan modal senilai Rp324 miliar tersebut seluruhnya diambil bagian dan disetor oleh emiten dengan kode saham PBID ini. Modal senilai Rp200 miliar, di antaranya merupakan pinjaman yang diberikan perseroan kepada PBP yang dikonversi menjadi setoran saham. Adapun, Rp124 miliar lainnya merupakan setoran tunai.

Dengan penambahan modal ini, maka perusahaan consumer packaging ini memiliki modal sebesar Rp344 miliar pada PBP atau 99,71% kepemilikan. Lukman menjelaskan, langkah ini bertujuan untuk memperkuat struktur anak usaha perseroan. Perseroan menjelaskan, transaksi ini menunjang kegiatan usaha utama perseroan.

Perseroan optimistis, setelah laba bersih tertekan di kuartal pertama tahun ini bisa diperbaiki dengan membukukan pertumbuhan laba bersih di kuartal berikutnya dengan strategi perseroan memoles kinerja. Di samping memperluas pangsa pasar dan jangkauan distribusi, perseroan melakukan efisiensi. 

Saat ini perseroan juga tengah meningkatkan kapasitas produksi dari 91.000 ton menjadi 122.000 ton per tahun. Penambahan kapasitas produksi itu berasal dari pengembangan pabrik di Pemalang Jawa Tengah berkapasitas sebesar 27.000 ton per tahun yang bakal beroperasi pada akhir 2019, serta akuisisi pabrik di Johor Malaysia berkapasitas sebesar 4.000 ton per tahun yang bakal beroperasi mulai Juli 2019. 

Perseroan mengoperasikan 7 fasilitas produksi di Tangerang, Medan, dan Jawa Tengah dengan total kapasitas produksi sebesar 91.000 ton per tahun. Lukman Hakim bilang, perseroan optimistis dapat mencapai target pertumbuhan penjualan dan laba bersih mencapai 15% pada tahun ini. Optimisme ini didorong oleh subtitusi kantong plastik yang masih sedikit dan mahal. Di sisi lain, kebutuhan terhadap kantong plastik food grade masih tinggi di sektor makanan dan minuman, pasar tradisional, UMKM, dan e-commerce.

Lukman menyebut, Frost & Sullivan memperkirakan industri plastik kantongan di Indonesia akan tumbuh 7,2% dari 2015 sampai dengan 2020."Pelanggan kami sebagian besar dari pasar tradisional. Saat ini pemerintah telah meluncurkan program revitalisasi 1.000 pasar tradisional setiap tahun sampai 2019," katanya.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…