TRAM Beri Pinjaman Anak Usaha US$ 100 Juta

NERACA

Jakarta – Dukung pengembangan bisnis anak usahanya, PT Trada Alam Mineral Tbk (TRAM) memberikan pinjaman kepada PT Inti Pancar Dinamika (IPD) yang merupakan pihak terafiliasi dengan perseroan, karena 45% sahamnya dimiliki oleh PT Trada Alam Minera Tbk dan transaksi tersebut bukan merupakan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, TRAM telah menandatangani perjanjian pinjam meminjam dengan IPD pada 31 Juli 2019 dengan jumlah pinjaman senilai US$100 juta dengan bunga sebesar 12,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam jangka watu 10 tahun sejak pencairan. Dalam transaksi tersebut, pendapatan atas proyek infrastruktur dan logistik pertambangan dan juga aset yang akan diperoleh kemudian hari dijadikan jaminan fasilitas pinjaman tersebut.

Perseroan menjelaskan, transaksi tersebut guna mendukung kegiatan operasional perseroan maupun entitas anaknya. Pinjaman tersebut akan digunakan seluruhnya oleh IPD untuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur dan logistik pertambangan dan modal kerja. Dengan transaksi tersebut, perseroan akan mampu untuk mendapatkan tambahan pendapatan yang nantinya dapat digunakan untuk melaksanakan rencana-rencana perseroan sejalan dengan strategi bisnis yang telah disusun dalam rangka pengembangan infrastruktur dan logistik pertambangan.

Pada tahun ini TRAM membidik produksi batubara sebanyak dua kali lipat realisasi produksi tahun lalu. TRAM akan memproduksi hingga 5 juta ton batubara di sepanjang tahun 2019. TRAM memproduksi batubara dari anak usahanya, yakni PT Gunung Bara Utama (GBU). Dari GBU ini, TRAM memproduksi dan menjual batubara kalori tinggi di atas 5.000 kkal/GAR. Adapun pada tahun ini mereka menyasar sejumlah pasar seperti Jepang, Vietnam, Thailand dan Taiwan.

Sementara itu, untuk pasar domestik TRAM hanya berkontrak untuk memenuhi kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 25%. Meski hingga kini harga batubara sedang mengalami tren penurunan, namun TRAM optimistis harga rata-rata akan bisa bertahan di antara US$ 60-US$ 80 per ton. Dengan harga itu, TRAM menargetkan setidaknya dapat mengantongi pendapatan sebesar US$ 300 juta hanya dari GBU saja.

Seperti diketahui, segmen penjualan batubara masih memegang porsi dominan dalam pendapatan TRAM, yakni sebesar 68,46%. Disusul jasa pertambangan sebesar 23,22%, dan jasa pelayaran angkutan laut dengan 8,31%.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…