PNM Diusulkan Dapat Suntikan Modal Rp2 Triliun dari PMN - RAPBN 2020

PNM Diusulkan Dapat Suntikan Modal Rp2 Triliun dari PMN

RAPBN 2020

NERACA

Bukittinggi – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusulkan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mendapat penyertaan modal negara (PMN) dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 sebesar Rp2 triliun untuk ekspansi bisnis pada 2020.

"Kami akan mendapat tambahan penyertaan modal negara di APBN 2020 sebesar Rp2 tiliun. Hal tersebut terkait kebutuhan pembiayaan bagi masyarakat prasejahtera di Indonesia masih tinggi," kata Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi saat berbincang dengan media dalam rangkaian acara Journalist Journey PNM 2019, Rabu malam (17/7).

Arief Mulyadi mengatakan tambahan modal negara itu sepenuhnya akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka meningkatkan pembiayaan dan jumlah nasabah. Kemudian dia juga menjelaskan hingga akhir tahun 2019, perseroan menargetkan peningkatan jumlah nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) hingga 6 juta, dengan plafon pembiayaan total sekitar Rp13,5 triliun sampai Rp14 triliun.

“Jadi, memang kami membutuhkan tambahan dorongan modal yang kuat. Permintaan dari nasabah juga cukup besar,” kata dia.

“Pada 2020, PNM membidik nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) mencapai 7,9 juta orang, dan meningkat lagi menjadi 8,9 juta pada 2021. perseroan juga menargetkan nasabah 9,5 orang pada 2022 dan 10 juta orang 2023,” tambah dia.

Lanjut dia, Arief mengatakan kebutuhan pendanaan masyarakat Indonesia dengan golongan prasejahtera cukup tinggi. Kata dia, hal tersebut dibuktikan target nasabah Mekaar hingga akhir tahun 2019 nasabah Mekaar meningkat menjadi 6 juta orang dari realisasi akhir 2018 sebesar 4,06 juta orang. Target tersebut juga naik dari yang ditetapkan awal tahun sebesar 4,5 juta orang.

“Hingga sekarang jumlah nasabah Mekaar mengalami peningkatan, saat ini telah mencapai 4,833 juta nasabah, dengan penyaluran pembiayaan hingga Juni 2019, mencapai Rp9,73 triliun. dana tersebut terdiri dari Rp7,7 triliun buat nasabah Mekaar dan Rp 1,9 triliun buat nasabah UlaMM,” jelas Kang Arm, sapaan akrabnya.

Sementara nasabah Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM) mencapai 71.000 orang. ULaMM atau Unit Layanan Modal Mikro milik PNM sendiri merupakan layanan pinjaman modal untuk usaha mikro dan kecil, baik perorangan maupun badan usaha, dengan pembiayaan langsung, yang dilengkapi dengan pelatihan jasa konsultasi, pendampingan, serta dukungan pengelolaan keuangan dan akses pasar bagi nasabah.

Menurut dia, saat ini jumlah nasabah Mekaar terbilang masih sedikit dibandingkan dengan jumlah masyarakat prasejahtera di Indonesia.“Jadi, memang masih jauh dibandingkan jumlah penerima manfaat Mekaar, sehingga masih relevan lah. Harapan kami Mekaar juga bisa membantu,” terang dia. 

Arief menambahkan non performing loan (NPL) gross PNM saat ini sekitar 0,16 persen yang mengartikan risiko pembiayaan sangat terkelola. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…