Implan Otak, Kembalikan Penglihatan Orang Tunanetra

Implan otak berhasil mengembalikan penglihatan enam orang buta. Orang dengan kebutaan total kini bisa melihat kembali melalui mata mereka sendiri.Prosedur ini menanamkan elektroda yang dapat mentrasmisikan gambar di otak. Tindakan ini baru saja dilakukan oleh ahli bedah Alex Shortt dari Optegra Eye Hospital.

Prosedur merupakan bagian dari studi Baylor Medical College, Texas dan University of California, Los Angeles, Amerika Serikat. "Ini adalah perubahan orang dengan kebutaan total. Ini adalah pesan harapan yang nyata," kata Shortt kepada Daily Mail.

Dengan implan otak, peneliti menanamkan elektroda di korteks penglihatan otak. Elektroda menerima rekaman dari kamera video yang dipasang pada kacamata yang dipakai. Teknologi implan ini membuat mata dan saraf optik dapat mengirimkan informasi sensorik ke otak, sama seperti orang normal. Ini merupakan tindakan pertama untuk penglihatan yang menggunakan metode implan di otak. Sebelumnya, implan itu dilakukan pada mata.

"Sebelumnya semua upaya untuk membuat 'mata bionik' terfokus pada penanaman ke dalam mata itu sendiri. Ini mengharuskan Anda untuk memiliki mata yang aktif, saraf optik yang berfungsi," kata Shortt. Mengutip The Independent, salah satu yang berhasil melihat kembali adalah Paul Phillip. Dia sudah buta selama hampir satu dekade. Dia bisa melihat kembali setelah implan otak dan memakai kacamata dari peneliti. "Sungguh menakjubkan bisa melihat sesuatu," kata Phillip.

Sementara itu, Pemeriksaan mata bisa menjadi upaya untuk mengetahui kondisi kesehatan mata. Dengan mengetahui kondisi kesehatan mata, Anda bisa segera mendapatkan pengobatan yang semestinya. Namun, kapan sebaiknya pemeriksaan mata itu dilakukan?

Orang dewasa sebaiknya rajin memeriksakan matanya, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan penglihatan dan rutin menjalani pemeriksaan setidaknya lima tahun sekali. "Pemeriksaan juga perlu bila Anda berusia 40 tahun atau memiliki penyakit mata atau faktor risiko penyakit mata lain, riwayat diabetes, glukoma, dan AMD," ujar ahli kesehatan mata, dr Rina La Distia Nora.

Bagi mereka yang telah berusia di atas 65 tahun, pemeriksaan mata sebaiknya dilakukan rutin sekali dalam setiap 1-2 tahun. Pasalnya, orang berusia lanjut rentan terserang wet AMD alias degenerasi makula tipe basah. Degenerasi makula sendiri merupakan gangguan mata terkait usia yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk melihat. Degenerasi makula merupakan penyebab utama kebutaan.

Selain usia, beberapa faktor juga bisa menjadi pemicu degenerasi makula basah. Beberapa di antaranya riwayat genetik, kurangnya asupan makanan yang mengandung antioksidan, vitamin, dan zinc. Pemeriksaan mata tak cuma wajib dilakukan oleh orang dewasa dan lanjut usia, tapi juga pada anak. Setidaknya lakukan pemeriksaan tiga kali sebelum anak memasuki masa sekolah. Di antaranya enam bulan hingga setahun pertama bila tak ada gangguan, atau sekali dalam setiap enam bulan bila mengandung risiko. Selain itu, periksakan juga anak saat usia 2-3 tahun dan menjelang usia sekolah dasar.

"Anak-anak mencapai kematangan pada matanya pada usia 6-7 tahun. Sebelum usia itu, sebaiknya dia menjalani screening," ujar Rina. Secara umum, gangguan penglihatan disebabkan oleh beberapa faktor seperti gangguan refraksi yang tidak terkoreksi, glukoma, dan katarak.

Gangguan refraksi misalnya rabun jauh atau miopia yang terjadi karena terlalu lama menatap layar dalam jarak dekat. Jika terlanjut terjadi, maka penggunaan kacamata bisa jadi cara mengatasinya.

BERITA TERKAIT

Vina Panduwinata Gandeng Brand Lokal Melawan Diabetes

Kasus diabetes di Indonesia kini kian jadi masalah serius. Menurut International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai…

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Vina Panduwinata Gandeng Brand Lokal Melawan Diabetes

Kasus diabetes di Indonesia kini kian jadi masalah serius. Menurut International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai…

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…