Surya Fajar Capital Serap Dana IPO 67,33%

NERACA

Jakarta - PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN) telah menyerap dana hasil initial public offering senilai Rp26,9 miliar atau sekitar 67,33% dari total dana IPO. Direktur Utama Surya Fajar Capital, Hary Herdiyanto dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyampaikan, seluruh dana hasil IPO mencapai Rp39,95 miliar. Dengan demikian, sisa dana penawaran umum saham tercatat senilai Rp11,15 miliar per 30 Juni 2019.

Perseroan mengungkapkan, dana IPO milik Surya Fajar Capital telah disalurkan sebagai setoran modal kepada entitas anak PT Surya Fajar Sekuritas senilai Rp20 miliar, investasi pada efek atau surat berharga jangka pendek senilai Rp4,99 miliar, dan modal kerja senilai Rp1,90 miliar.

Adapun investasi pada efek atau surat berharga jangka pendek ditempatkan di saham PT Mulia Industrindo Tbk. (MLIA), PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA), dan PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. (BOSS). Sebelumnya, Surya Fajar Capital resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan total dana yang berhasil dihimpunan Rp39,95 miliar.

Surya Fajar Capital melepas 212,5 juta saham atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah melakukan IPO. Saham perdana Surya Fajar Capital dilepas pada harga pelaksanaan Rp188 per saham. SFAN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan dan investasi. Saat ini, sumber pendapatan Surya Fajar Capital yang terbesar berasal dari jasa konsultasi keuangan dan kegiatan investasi.

Selain itu, pendapatan juga disumbangkan dari bisnis komisi perdagangan efek dan komisi pendanaan yang berasal dari entitas anak. Dalam pengembangan bisnisnya, perseroan melalui anak usaha akan ekspansi ke bisnis penjaminan emisi efek. Presiden Direktur SF Capital, Hary Herdiyanto mengungkapkan, sekitar 58% dari dana yang diperoleh lewat IPO akan digunakan untuk memperkuat permodalan entitas anak yaitu PT Surya Fajar Sekuritas dan PT Bursa Akselerasi Indonesia (indofund.id). “Dana IPO sebagian besar, sekitar Rp23 miliar—Rp24 miliar, akan kami alokasikan untuk anak usaha—bisnis sekuritas dan P2P lending—untuk pengembangan usaha dan modal kerja mereka,” katanya.

Hary menambahkan, anak usaha perseroan yang bergerak di bisnis sekuritas, yaitu PT Surya Fajar Sekuritas, akan melanjutkan ekspansi ke bisnis penjaminan emisi efek pada tahun ini. Saat ini, SF Sekuritas telah mendapatkan izin menjadi perantara perdagangan efek (transaksi broker) dan perantara transaksi margin, serta masih dalam proses untuk mendapatkan ijin penjaminan emisi (underwriting) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…