Jumlah SID di KSEI Capai 2 Juta Investor

NERACA

Jakarta – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah single investor identification (SID) hingga semester pertama 2019 mencapai 2 juta orang. Dimana pencapaian tersebut tumbuh 21% bila dibandingkan priode yang sama tahun lalu. “Kita cukup puas dengan angka pertumbuhan tersebut,”kata Direktur Utama KSEI, Urip Budi. “Kalau dibandingkan tahun lalu, dalam periode yang sama pertumbuhannya sama di kisaran 21%,” kata Urip Budhi Prasetyo, Direktur Utama KSEI di Jakarta, kemarin.

Dijelaskannya, 2 juta investor itu terdiri dari dua jenis. Dimana jumlah investor reksadana ada sekitar 1,9 juta. Sedangkan sisanya adalah investor saham. Namun demikian, tidak bisa dipisahkan karena ada juga investor yang bermain di kedua instrumen itu. Dirinya pun menegaskan, KSEI tidak akan terlalu berpatok pada target pertumbuhan investor.

Urip menuturkan, percuma apabila jumlah investor yang meningkat tidak dibarengi dengan pertumbuhan emiten yang listing di bursa. Selain dari sisi emiten, ia juga menyoroti perlunya infrastruktur pasar modal yang memadai. “Tugas kita adalah memastikan dan menyiapkan infrastruktur transaksi pasar modal berjalan dengan baik,” ujar Urip.

Urip pun mengungkapkan, seiring perluas pelayanan dengan menggandeng beberapa bank telah membawa pertumbuhan perputaran dana yang diselesaikan KSEI. Sebut saja, berawal dari Rp 730 miliar per hari pada 2000, di 2019 perputaran dana yang diselesaikan di KSEI sudah meningkat berkaIi-kali lipat hingga mencapai total sekitar Rp 6 triliun per hari.

KSEI sendiri, lanjutnya, resmi telah menambah jumlah bank administrator rekening dana nasabah (RDN) untuk periode 2019-2024. Jumlah bank administrator RDN yang pada periode sebelumnya berjumlah 14 bank, kini meningkat menjadi 16 bank. Meski begitu beberapa pemain lama masih tampak pada deretan daftar tersebut.

Kata Urip, kerjasama ini tak begitu saja terjadi. Ia menyebut untuk bisa bekerjasama dengan bank RDN, pihaknya harus menyeleksi terlebih beberapa perbankan terlebih dahulu. “Prosesnya sudah dimulai sejak bulan Oktober tahun 2018 hingga akhirnya sampai hari ini memasuki penandatanganan,”ujarnya.

Urip berharap bahwa semakin banyak dan beragamnya bank administrator RDN bisa memudahkan investor untuk melakukan investasi di pasar modal. “Investor memiliki beberapa pilihan perbankan untuk pembukaan rekening RDN. Penambahan itu menjadi salah satu upaya kami agar cakupan pasar modal semakin luas,” jelasnya.

Pada periode 2019-2024 ini ada yang berbeda dari fungsi pembayaran. Dia bilang saat ini KSEI akan segera menerapkan sistem full central bank money dalam kurs rupiah. Sedangkan untuk transaksi dalam valuta asing, KSEI hanya menunjuk CIMB Niaga. Kerjasama antara KSEI dengan bank pembayaran sudah dijalin sejak tahun 2000, dimana pada saat itu proses perdagangan efek masih menerapkan sistem scripless trading. Kerjasama itu dilakukan untuk menggenapi persyaratan penempatan posisi dana pada rekening khusus di bank.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…