Debut Perdana di Pasar Modal - Saham Arkha Jayanti Oversubscribed 1,84 Kali

NERACA

Jakarta – Tercatat menjadi emiten ke-30 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini, debut perdana saham PT Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA) dibuka menguat sebesar 50% dari harga perdana ke level Rp354. President Director Arkha Jayanti Persada, Dwi Hartanto mengatakan, langkah yang diambil untuk masuk pasar modal merupakan langkah strategis yang sudah direncanakan oleh perseroan untuk meningkatkan penjualan perseroan.

Saham ARKA mendapat respons yang sangat baik dari para investor dan masyarakat dengan mencatatkan oversubscribed sebanyak 1,84 kali dari total saham yang ditawarkan atau 85,11 kali dari pooling yang diadakan pada 1-5 Juli 2019.”Selain dengan berkembangnya pembangunan infrastruktur terutama di kota kota selain pulau Jawa, perseroan akan semakin termotivasi untuk dapat berkontribusi dengan adanya pencatatan dan berkembangnya saham perseroan," katanya di Jakarta, Rabu (10/7).

Perusahaan di bidang teknik dan manufaktur alat alat berat ini melepas sebanyak 500 juta saham baru atau setara dengan 25% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Harga penawaran umum perdana saham sebesar Rp236 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi Rp118 miliar dari hasil penawaran umum perdana saham. Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar 70% akan digunakan untuk modal kerja berupa bahan baku dan bahan pembantu. Sementara itu, 30% lainnya akan digunakan untuk pembayaran utang bank dan utang kepada pemasok. Bicara soal target bisnis, perseroan menargetkan laba ataupun pendapatan cukup signifikan. Dimana baik top line maupun bottom line masing-masing 30%-40%.

Tahun lalu, ARKA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 104,33 miliar. Dengan jumlah itu, ARKA meraup laba sebesar Rp 2,11 miliar pada tahun 2018 lalu. Dengan begitu, maka ARKA menargetkan pendapatan sebesar Rp 135,62 miliar hingga Rp 146,06 miliar pada tahun ini. Sedangkan untuk laba, diproyeksikan bisa bertumbuh menjadi Rp 2,74 miliar hingga Rp 2,95 miliar pada tahun ini.

Dwi mengatakan, optimismenya itu didasari oleh beberapa hal. Ia menyebut dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli bahan baku lebih banyak. Supply bahan baku yang memadai diharapkannya bisa meningkatkan kapasitas produksi pabrik ARKA. Selama ini, utilitas mesin produksi ARKA baru mencapai 20% saja dari seluruh potensi produksi. “Dari kapasitas produksi sekitar 25.000 ton, selama ini baru bisa memproduksi sekitar 5.000 ton karena keterbatasan supply bahan baku,” kata Dwi.

Setelah duit hasil IPO terealisasi, pihaknya memproyeksikan bisa meningkatkan kapasitas produksi 70% hingga 80%. Saat ini, ARKA mengoperasikan dua buah pabik yang berada di Bogor dan Labuan, Jawa Barat. Pabrik ARKA di Bogor adalah pabrik cutting. Sedangkan untuk pabrik ARKA di Labuan adalah pabrik untuk proses las.

Tahun lalu, sektor fabrikasi alat berat menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi emiten baru ini. Dalam prospektus ARKA tercatat pendapatan untuk komponen alat berat dan body dump mencapai Rp 82,21 miliar atau setara dengan 78,80% dari total pendapatan ARKA. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…