Pangkas beban utang, PT Modern Internasional Tbk (MDRN) akan melakukan konversi utang senilai Rp130 miliar dengan 2,6 miliar lembar saham. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, perseroan menyebutkan, aksi korporasi tersebut akan dilakukan dengan rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue.
Nantinya, perseroan melepas sebanyak 2,6 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp50 per lembar saham. Sehingga nilai utang yang dikonversi menjadi ekuitas itu sebesar Rp130 miliar. Dengan demikian, jumlah saham perseroan setelah right issue menjadi sebanyak 7.632.167.798 lembar saham dari sebelumnya sebanyak 5.032.167.798 lembar saham.
Adapun jadwal pelaksanaan penambahan modal/distribusi saham pada tanggal 16 Juli 2019, pencatatan saham right pada tanggal 17 Juli 2019 dan pengumuman hasil pelaksanaan right issue pada tanggal 19 Juli 2019. Sebagai informasi, usai menutup gerai 7-Eleven (Sevel) tahun lalu, pendapatan PT Modern Internasional Tbk bertumpu pada penjualan produk industrial dan Ricoh.
Direktur Modern Internasional Johannis pernah bilang, tahun ini perseroan mentargetkan pendapatan dua kali lipat dari pendapatan 2018 sebesar Rp 90 miliar. Itu artinya, MDRN akan membidik pendapatan sekitar Rp 180 miliar
Danai pengembangan bisnisnya, PT Xolare RCR Energy Tbk akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan…
Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melalui anak usahanya yang bergerak di segmen pengelolaan air bersih, PT…
Perluas penetrasi pasar, PT Avia Avian Tbk (AVIA) berencana membuka sekitar delapan hingga sembilan titik pusat distribusi baru pada tahun…
Danai pengembangan bisnisnya, PT Xolare RCR Energy Tbk akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan…
Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melalui anak usahanya yang bergerak di segmen pengelolaan air bersih, PT…
Perluas penetrasi pasar, PT Avia Avian Tbk (AVIA) berencana membuka sekitar delapan hingga sembilan titik pusat distribusi baru pada tahun…