Persegi Empat Pertumbuhan Ekonomi

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Ekonomi dan Industri

 

Pelajaran berharga yang hingga kini terus terngiang ketika kita belajar ekonomi selalu dihadapkan pada konsep pembentukan PDB dan pertumbuhannya. Penulis berpendapat bahwa di situ ada ruang persegi empat pertumbuhan yang memiliki magnet besar untuk bisa membawa suatu bangsa pada akhirnya menjadi makmur.

Persegi empat pertumbuhan itu adalah konsumsi, investasi, industri, perdagangan Internasional. Negara yang sangat piawai menggerakkan empat hulu ledak pertumbuhan ekonomi tersebut, maka sebuah negara  memiliki peluang besar menjadi bangsa yang sejahtera dan makmur.

Pertumbuhan saat ini menjadi barang mahal dan langka karena sumber-sumber pertumbuhannya banyak mengalami gangguan dan hambatan. Contoh Indonesia, ekonominya bisa tumbuh rata-rata 5%,tapi penggerak utamanya adalah konsumsi. Padahal yang disasar adalah investasi, industri, perdagangan Internasional.

Sebagai penggerak utamanya. Konsumsi menyumbang rata-rata 56% terhadap PDB. Sedangkan investasi pisik rata-rata 30%,industri 20%,dan perdagangan internasional rata-rata 25% terhadap PDB.

Kontribusi investasi semestinya bisa mencapai 40-50% dan ekspor barang dan jasa seharusnya bisa mencapai kisaran 50% atau lebih dari PDB. Pengeluaran konsumsi rumah tangga sebagian harus bisa menjadi dana investasi untuk mengatasi gap antara tabungan dan investasi.

Persegi empat pertumbuhan memberi pengaruh kuat dalam hampir semua dimensi bisnis global. Yang berhasil mengurus dengan baik keempat sumber pertumbuhan tersebut, maka dalam dekade mendatang akan menjadi kekuatan terbesar yang akan membentuk ekonomi dunia baru yang lahir dari kekuatan ekonomi negara-negara berkembang di Asia. China dan India sudah membuktikannya lebih dahulu.

Satu hal yang kita peroleh bahwa  konsumsi, investasi, Industri, dan perdagangan internasional menjadi penentu arah perkembangan ekonomi  global asalkan ekonomi dapat dibebaskan dari hukumannya  yaitu diperlambat pertumbuhannya.

Dengan demikian diperlukan sebuah bingkai kebijakan yang berperan sebagai pembuka jalan agar  sumber-sumber pertumbuhan tersebut bisa memainkan peran pada rantai pasok global yang saling menguntungkan dan saling memberikan manfaat.

Tantangannya paling berat adalah sesama negara-negara berkembang saling bersaing ketat berebut investasi asing untuk masuk ke negaranya, membangun industri dan memenangkan dalam percaturan perdagangan internasional. Kecukupan dana tunai dan surplus perdagangan barang dan jasa menjadi faktor kunci/penentu.

Meskipun sekarang ini ekonomi lagi dihukum oleh lingkungannya sendiri, maka pertumbuhan ekonomi pada dasarnya sangat butuh dana tunai yang cukup, dan  cadangan devisa hasil ekspor barang dan jasa dalam jumlah besar.

Dana tunai dan cadangan devisa hasil ekspor yang dikelola di dalam negeri adalah menjadi sumber dana investasi langsung, baik untuk kegiatan investasi baru maupun untuk mendukung kegiatan re-investasi, baik yang dilakukan di dalam negeri maupun di negara lain.

BERITA TERKAIT

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…

BERITA LAINNYA DI

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…