Inovasi Menjadi Solusi

 

Oleh:  Ambara Purusottama  

School of Business and Economic

Universitas Prasetiya Mulya

 

Persaingan bisnis di Indonesia mulai masuk babak baru. Penutupan beberapa gerai yang dilakukan salah satu peritel ternama menjadi indikator persaingan industri yang semakin ketat. Seperti diketahui, peritel tersebut mengumumkan penutupan enam gerainya yang tersebar diberbagai tempat. Masuknya beberapa peritel baru dan juga perubahan perilaku masyarakat dianggap menjadi biang keladi tutupnya beberapa gerai tersebut. Persaingan bisnis yang semakin dinamis membuat banyak perusahaan bertumbangan. Ketidaksiapan dalam mengantisipasi lingkungan bisnis menjadi harga mahal yang harus dibayar perusahaan. Parahnya, persaingan ini juga turut memberikan dampak pada semakin banyaknya pekerja yang harus dirumahkan.

Cerita tutupnya beberapa gerai dari salah satu peritel ternama di Indonesia pada dasarnya bukan cerita baru. Beberapa waktu lalu, masyarakat juga pernah dihebohkan dengan penutupan gerai peritel asing yang tidak kuat menahan operasional bisnisnya. Pada saat itu cara perusahaan mengembangkan bisnisnya memang sempat dipertanyakan oleh beberapa pengamat karena tidak lazim digunakan. Hanya dalam kurun waktu yang relatif singkat, peritel asing tersebut menancapkan beberapa cabang dan mampu menuai keramaian, tidak kurang dari puluhan cabang dikembangkan di sekitaran wilayah Ibukota. Nyatanya, hasil tidak sesuai dengan harapan dan bahkan penutupan gerainya terbilang cepat dan harus memutuskan hubungan dengan karyawannya.

Penutupan enam gerai dianggap sebagai jalan terbaik agar perusahaan tetap eksis. Sebagai salah satu anak perusahaan yang telah melantai di bursa dengan nama bursa HERO tidak membuat mereka nyaman dengan dengan persaingan bisnis dan perubahan perilaku konsumen. Penutupan beberapa gerai tersebut memang tindakan yang paling logis saat ini mengingat persaingan di industri ritel yang kian sengit. Meskipun gerai yang ditutup relatif sedikit, mengingat penutupan tersebut dapat berefek domino, BEI sampai-sampai meminta klarifikasi pada perusahaan induk untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi. Peritel harus mampu menjelaskan duduk permasalahan dan tindakan lanjutan agar dapat meredam gejolak pasar yang mungkin dapat terjadi.

Tingkat konsumsi Indonesia yang masih cukup tinggi menjadikan bisnis ritel masih memiliki potensi beberapa waktu kedepan. Sebagai negara yang sedang merangkak maju, Indonesia masih berpijak pada konsumsi masyarakat sebagai salah satu penggerak ekonomi nasional. Peluang tersebut diambil oleh beberapa usahawan untuk mengais keuntungan dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa usahawan memilih berkompetisi dengan cara yang sama namun dengan pemasaran yang lebih unik. Beberapa lainnya menggunakan pendekatan bisnis yang lebih inovatif. Hasilnya, pendekatan yang lebih inovatif mendapatkan hasil yang lebih baik dan berdaya tahan ketimbang bisnis dengan cara biasa dan hanya mengandalkan aktivitas pemasaran sebagai ujung tombak persaingan.

Saat ini persaingan sudah bergerak ke tahap yang lebih tinggi dengan bersaing melalui model bisnis, tidak lagi persaingan hanya dari produk dan jasa yang dulunya menjadi andalan bagi para usahawan. Menurut ahli, Chesbrough (2010), bisnis medioker akan dapat bertahan jika memiliki model bisnis yang tepat dan dinamis. Akan tetapi bisnis dengan teknologi terkini tidak akan selamat jika tidak memiliki model bisnis yang sesuai. Model bisnis pada prinsipnya menyeimbangkan antara perubahan perilaku konsumen dan cara perusahaan memuaskan kebutuhan konsumennya. Inovasi model bisnis menjadi cara paling logis untuk keluar dari persaingan yang semakin kompetitif dengan pemahaman pasar menjadi keutamaan.

BERITA TERKAIT

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

BERITA LAINNYA DI

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…