Targetkan Produksi 800 Ribu MT - BOSS Genjot Produksi di Semester Dua

NERACA

Jakarta - Emiten produsen batu bara berkalori tinggi PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) optimis mampu memacu produksi batubaranya secara maksimal pada semester II-2019. Hingga akhir Mei 2019, BOSS telah merealisasikan produksi batubaranya sekitar 130 ribu metrik ton atau meningkat 46% dibanding periode yang sama tahun 2018 yang sebesar sekitar 90 ribu metrik ton.

Direktur Keuangan BOSS, Widodo Nurly Sumady dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, perseroan genjot produksi tahun ini karena prasarana dan infrastruktur sudah siap dengan tujuan meningkatkan pendapatan agar bisa naik dua kali lipat tahun ini. Prasarana dan infrastuktur yang dimaksud antara lain: armada alat berat (excavator, grader, dozer, dan dump truck) serta persiapan infrastruktur pendukung produksi seperti floating conveyor di sungai Mahakam. BOSS mentargetkan dapat berproduksi 800,000 MT tahun ini.

Selain itu, guna mendukung aktivitas produksi dari sisi pendanaan, pada Mei 2019, BOSS mendapat pendapatan dari Bank Panin senilai Rp55 miliar dan US$8,7 juta setelah sebelumnya mendapat pembiayaan untuk pembelian alat berat senilai US$ 2,9 juta dari BRI Multifinance di bulan April 2019. Selama kuartal pertama 2019, BOSS berhasil meraih penjualan bersih sebesar Rp101.78 miliar, atau naik 66%  dibandingkan penjualan bersih di periode sama tahun sebelumnya senilai Rp61,14 miliar.

Sementara itu, beban pokok penjualan meningkat menjadi Rp58,38 miliar dibandingkan Rp38,44 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut dikarenakan pengaruh peningkatan beban produksi dan pengembangan wilayah tambang oleh perusahaan. Di akhir Maret 2019, BOSS berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih yang signifikan sebesar Rp12,60 miliar pada kuartal pertama 2018, atau naik 855% jika dibandingkan dengan pencapaian laba bersih Perseroan sebesar Rp1,32 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnnya.

Asal tahu saja, jenis batu bara yang diproduksi BOSS merupakan batu bara kalori tinggi dengan kadar abu dan sulfur yang rendah. Hal ini menjadi keunggulan perusahaan untuk bisa memasuki pasar Jepang atau negara maju lainnya yang memiliki pembangkit listrik dengan karakteristik batubara yang dihasilkan BOSS. 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…