MABA Masih Bukukan Rugi Rp50,64 Miliar

NERACA

Jakarta – Perfomance kinerja keuangan emiten properti dan hotel, PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) masih membukukan raport merah. Pasalnya perseroan belum beranjak dari kerugian yang diderita. Tengok saja, di kuartal pertama tahun ini rugi bersih yang dibukukan senilai Rp50,64 miliar turun dari rugi Rp70,64 miliar pada kuartal I/2018. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan yang dikantongi perseroan senilai Rp9,88 miliar, turun 12,64% dari posisi Rp11,31 miliar pada kuartal I/2018. Pendapatan MABA pada kuartal III/2019 terdiri dari segmen makanan dan minuman senilai Rp5,3 miliar, kamar, sewa, departmental lainnya dan lain-lain masing-masing senilai Rp2,39 miliar, Rp1,69 miliar, Rp57,65 juta dan Rp430,78 juta.

Pada 3 bulan pertama tahun ini, MABA menurunkan rugi usaha menjadi Rp15,47 miliar dari Rp23,41 miliar pada kuartal I/2018. Selain itu, beban bunga perseroan pun semakin berkurang dari posisi Rp46,5 miliar pada kuartal I/2018 menjadi Rp29,53 miliar pada kuartal I/2019. Kata Direktur Keuangan Marga Abhinaya Abadi, Lola Arieza, pada tahun ini akan mengurangi beban bunga. "Beban bunga kami tahun lalu tiga digit. Tahun ini, mau kami turunkan menjadi dua digit," ungkapnya baru-baru ini.

Lebih detail, pada kuartal I/2019, MABA memiliki total pinjaman perbankan jangka pendek senilai Rp285,44 miliar dan utang bank senilai Rp367,53 miliar. Sementara itu, utang bank jangka panjang senilai Rp388,85 miliar. Selain itu, MABA juga memiliki utang berelasi yang bakal jatuh tempo pada jangka panjang senilai Rp378,57 miliar.

Lola menambahkan, pada tahun lalu, perseroan tidak melakukan penambahan utang bank. Strategi yang dilakukan untuk mengurangi tekanan beban bunga, perseroan akan menjual perseroan dan aset-aset yang tidak produktif. Selain itu, perseroan juga mengungkapkan penurunan okupansi dari jaringan hotel yang dimilikinya pada kuartal pertama tahun ini akibat lonjakan harga tiket pesawat domestik. Namun, penurunan tersebut dinilai tidak begitu signifikan dan masih dianggap wajar.

Sebagai informasi, Marga Abhinaya Abadi merupakan pengelola dari jaringan Samali Hotels and Resort. Jaringan tersebut mengelola sejumlah brand hotel berbintang antara lain Azara Hotels (bintang dua), Arum Hotels (bintang tiga), Allium Hotels (bintang empat), dan Ammi Hotels (bintang lima). Sekretaris Perusahaan Marga Abhinaya Abadi, Andhika Anggadewi enggan merinci persentase penurunan okupansi jaringan Samali Hotels and Resort di tahun 2019.

Dia hanya bilang, bahwa setiap awal tahun sebagian besar hotel hampir pasti mengalami penurunan okupansi atawa memasuki low season. Selain mengelola jaringan Samali Hotels and Resort, Marga Abhinaya Abadi juga mengelola bisnis properti di melalui anak usahanya PT Anugerah Berkah Mandiri atau ABMA Land. Selain itu emiten yang melantai di bursa pada tahun 2017 ini juga telah mencicipi bisnis kuliner dengan label Dream Food yang menguasai brand Rantang Ibu-Taste of Nusantara, 8:AM Coffe and Kopi Bagoos, dan Samali Catering.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…