5 Cara Basmi Bau Mulut Saat Berpuasa

Selama bulan Ramadan, umat Islam musti berkawan dengan haus dan lapar. Kurang lebih 13 jam tubuh tidak memperoleh asupan apapun. Hal lain yang jadi tantangan selama berpuasa adalah bau mulut.  Jika biasanya ada permen atau minuman untuk menolong situasi ini, selama Ramadan jelas ini tak memungkinkan. Alhasil rasa percaya diri menurun drastis. Untuk mencegah bau mulut, ada beberapa tips yang bisa diterapkan dikutip dari CNN Indonesia.com.

1. Menjaga kebersihan gigi dan mulut

Penyebab bau mulut nomor satu ialah kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut. Secara alami, mulut menyimpan banyak bakteri tersembunyi. Sehingga ketika kebersihan mulut kurang dijaga, jumlah bakteri semakin bertambah dan menimbulkan bau.

Oleh karena itu, sebaiknya gosok gigi setelah sahur maupun sebelum tidur setidaknya selama dua menit. Selain itu, bersihkan pula lidah dengan alat terpisah. Jika perlu, kumur dengan obat kumur (mouthwash) yang tidak mengandung alkohol.

2. Perbanyak minum air putih

Mulut kering juga bisa berkontribusi pada intensitas bau mulut. Saliva atau air liur secara alami jadi obat kumur yang ampuh membersihkan bakteri mulut. Mulut menjadi bau karena tak ada air liur. Sebaiknya beri tubuh asupan cairan terutama air putih yang banyak saat sahur dan berbuka. Rumusnya sederhana. Saat sahur, minum sebanyak dua gelas air putih. Ini bisa dipisahkan sebelum makan sahur satu gelas dan satu gelas setelah makan. Kemudian saat berbuka puasa sebanyak satu gelas.

Tiba makan malam, penuhi asupan cairan sebanyak empat gelas air dengan pembagian segelas sebelum makan, dua gelas setelah makan dan segelas sebelum tidur.

3. Asupan sayur dan buah

Asupan makanan saat sahur bukan hanya mengejar hilangnya rasa lapar tetapi juga memperhatikan kecukupan nutrisi. Buah dan sayuran wajib masuk ke dalam menu sahur untuk memenuhi kebutuhan gizi sekaligus sebagai pencuci mulut. Buah dan sayur bisa membersihkan plak dan sisa makanan. Kandungan antioksidannya berkontribusi pada kesehatan gigi dan mulut.

4. Jangan hindari karbohidrat

Karbohidrat musti ada dalam menu sahur maupun berbuka. Karbohidrat memberikan energi untuk tubuh menjalankan aktivitas. Saat tubuh kekurangan karbohidrat, keton akan terlepas dan menimbulkan bau mulut.Oleh karena itu, masukkan unsur karbohidrat terutama karbohidrat kompleks untuk mencegah bau mulut. Konsumsi pisang juga baik untuk sahur untuk menjaga tubuh terhidrasi dan mencegah tubuh mengeluarkan keton tanpa mengorbankan program penurunan berat badan.

5. Hindari makanan penyebab bau mulut

Beberapa jenis makanan bisa menimbulkan bau mulut. Bawang putih dan bawang bombai mentah contohnya. Gosok gigi berapa kali pun, bau bawang akan tetap bertahan dalam aliran darah dan disekresi oleh paru-paru. Sebaiknya, hindari konsumsi bawang putih saat sahur.  Kopi dan produk susu misalnya keju juga cenderung menimbulkan bau mulut. Jika sulit menghindari makanan ini, baiknya konsumsi lebih awal daripada menu makanan lain agar baunya bisa tersamarkan.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…