Persatuan dan Kesatuan Bangsa di Atas Segalanya - Pimpinan Ponpes Al Fath Sukabumi

Persatuan dan Kesatuan Bangsa di Atas Segalanya

Pimpinan Ponpes Al Fath Sukabumi

NERACA

Sukabumi - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fath Sukabumi, Prof. Dr. KH Fajar Laksana mengingatkan kepada masyarakat bahwa menjaga Persatuan dan Kesatuan di atas segalanya dibandingkan hiruk-pikuk politik.

Hal itu disampaikan Prof. Dr. KH Fajar Laksana, dalam dialog ramadhan dengan tema Bulan Ramadhan Menjadikan Indonesia Baldatun Thayyibatun Warobbun Ghofur Melalui Silaturahmi Wihdatul Ummat, yang berlangsung di Aula Syekh Quro Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, Selasa (21/5).

Acara yang diikuti sekitar 200 peserta itu, juga menghadirkan Kepala Kesbangpol Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan sebagai narasumber. Kemudian Agung Priyaguna Irfan (Budayawan Sukabumi), Firman Kiman (Budayawan/Aktivis Kasundaan), Bob Muslim (Dewan Kesenian Kota Sukabumi), Bayu Triyana (Menwa Sukabumi), Gia Yoseph Gunawan (Forum Pemua Lintas Agama), Juanda (PS. Maung Bodas).

Prof. Dr. K.H. M. Fajar Laksana menyatakan perbedaan jangan menyebabkan perpecahan.“Perbedaan itu adalah suatu sunatullah. Seluruh Mekanisme pilpres dan pileg ini, serahkan kepada sistem yang berlaku. Saya berharap tidak ada tindakan-tindakan inkonstitusional dari seluruh komponen bangsa , percayakan kepada mekanisme hukum yang berlaku di Indonesia,” serunya.

Sementara Kepala Kesbangpol Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan, antara lain mengatakan dalam hal kaitannya tahapan pelaksanaan pileg dan pilpres , atas nama pemerintah Kota Sukabumi, menghimbau seluruh warga masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas kota, menjaga ketentraman dan ketertiban, tidak mudah terprovokasi apalagi memprovokasi.

Budayawan Sukabumi, Agung Priyaguna Irfan, S.PD pada kesempatan itu mengajak seluruh komponen bangsa mengedepankan kearifan budaya sendiri dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa dan negara.

“Karena dalam kearifan lokal kita, tuntunan untuk mengatur itu semua telah jelas dan cocok di segala zaman. Dengan mempertahankan dan mengoptimalkan nilai-nilai luhur budaya bangsa kita sendiri, tentu akan menguatkan kontruksi kebangsaan kita yang memang dari awalnya terbangun dari kerangka kesadaran kolektif,” pungkasnya.

Ia menyatakan kemerdekaan negara ini, terbentuk dari hasil jerih payah, modal kekuatan serta perjuangan bangsa sendiri dan bukan merupakan hadiah pemberian dari pihak lain. Perbedaan dan keragaman itu sudah ada sejak dulu, bahkan Negara Indonesia merdeka adalah hasil perjuang para pejuang yang berbeda-beda latar belakang dan daerah,“ imbuhnya. Ron

 

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…