Jumlah Desa Mandiri di Jabar Hanya 0,67 Persen

Jumlah Desa Mandiri di Jabar Hanya 0,67 Persen

NERACA

Bandung - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan jumlah desa mandiri di Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih kecil yakni baru 0,67 persen atau 37 desa dari jumlah total desa di wilayah ini yakni 5.312 desa.

"Indeks desa membangun baru 37 dari 5.312 desa. Jadi hanya 0,67 persen desa mandiri di Jabar. Belum satu persen," kata Dedi Supandi saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) serta Pengukuhan CEO BUMDes Prov Jabar Tahun 2019 di Gedung Sabuga Bandung, Rabu (15/5).

Dedi menuturkan ada sejumlah kesenjangan yang mencolok antara desa dengan kota, salah satunya ialah angka kemiskinan. Angka kemiskinan di desa Jawa Barat, cukup tinggi dibandingkan di kota yakni 10,3 persen dan jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan angka kemiskinan di kota yang hanya 6,3 persen."Kesenjangan yang ketiga (antara desa dengan kota) adalah indeks digital kita baru 0,054 atau peringkat 11 setelah DKI Jakarta, Yogyakarta dan Bali," kata dia

Selain itu, lanjut Dedi, saat ini masih ada 14,1 persen atau 746 desa di Jawa Barat belum memiliki BUMDes. Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut sebanyak 2.512 CEO Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Provinsi Jawa Barat dikukuhkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pada acara Rakordes Jawa Barat Tahun 2019 di Sasana Budaya Ganesha Bandung.

"Alhamdulillah, tadi sudah diresmikan adalah CEO BUMDes sejumlah 2.512 orang. CEO BUMDes dibutuhkan untuk mengubah dan mengelola BUMDes, sehingga ada beberapa orang dari tiap desa yang akan menjadi pusat keunggulan," kata Dedi Supandi.

Menurut Dedi, CEO BUMDes juga dituntut menggali potensi desa, karena akar permasalahan yang ada di desa bukanlah kemiskinan. Akan tetapi, potensi desa yang dijauhkan dari masyarakat sehingga berdampak pada kemiskinan warganya."Program ini didukung oleh Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal. Makanya, ini menjadi proyek percontohan nasional," ujar dia.

Dedi berharap berbagai program yang sudah dan akan berjalan dapat berkontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat. Ant

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…