Pertimbangan Dewan Sukabumi Mengenai PPDB Pakai Sistem Zonasi

Pertimbangan Dewan Sukabumi Mengenai PPDB Pakai Sistem Zonasi

NERACA

Sukabumi - Adanya sistem baru terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019/2020 bagi SMA negeri, mendapatkan perhatian dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi Yunus Suhandi. Menurutnya, aturan yang baru harus dipertimbangkan dengan berbagai hal."PPDB dengan pola zonasi ini harus mempertimbangkan kondisi di Kota Sukabumi," ujar Yunus kepada Neraca, kemarin.

Yunus menjelaskan, adanya pola zonasi itu secara tidak langsung akan mempersempit peluang lulusan SMP sederajat untuk melanjutkan ke tingkat sekolah negeri. Pasalnya, ada sebagian daerah di Kota Sukabumi tidak termasuk zona sekolah negeri. Sementara disisi lain siswa memiliki prestasi yang cukup bagus."Misalkan, Kecamatan Lembursitu dan Kelurahan tipar, tidak masuk dalam zonasi sekolah negeri. Sementara di sana banyak lulusan SMP yang memiliki prestasi, tapi tidak bisa masuk sekolah negeri,” ujarnya.

Yunus mengaku bukan tidak setuju dengan pola zonasi dan jalur yang ditetapkan pemerintah dalam PPDB untuk SMA Negeri. Bahkan dia menilai cara ini sangat baik untuk pemerataan siswa negeri dan sekolah swasta. Tapi, pembatasan akan menghambat harapan anak untuk melanjutkan ke SMA negeri.“Ini harus dipikirkan, jangan sampai minat anak untuk melanjutkan sekolah terkekang karena pola ini.,” kata dia.

Yunus juga sering mendapatkan informasi dari berbagai orang tua siswa, mereka bukanya tidak mau menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta. Tapi karena alasan ekonomi, mereka lebih memilih sekolah negeri, terutama nilai akademik anaknya memenuhi persyaratan untuk masuk SMA negeri.“Bahkan, ketika saya tanya orang tua guru sekolah swasta, ingin anaknya sekolah di SMA negeri,” jelasnya.

Yunus mengaku sulit untuk memberikan solusi mengenai keluhan dari orang tua yang ingin anaknya melanjutkan ke SMA negeri. Pemerataan sekolah negeri di seluruh kecamatan juga bukan solusi terbaik. Sebab, jika diseluruh kecamatan terdapat sekolah negeri, dampaknya sekolah swasta akan semakin kekurangan siswa.“Menurut saya, zonasinya yang perlu diperluas agar semua lulusan SMP dan MTs di wilayah Kota Sukabumi mendapatkan kesempatan yang sama untuk melanjutkan ke SMA negeri,” pungkasnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…