Tren Jual-Beli Properti Bergeser ke Ranah Online

Tren Jual-Beli Properti Bergeser ke Ranah Online

NERACA

Jakarta - Tren jual-beli properti disebut terus bergeser ke arah daring (online) karena dinilai menjadi akses termudah dan bisa dijangkau banyak kalangan dari berbagai lokasi. 

Head of Real Estate Category OLX Indonesia Ignasius Ryan Hasim mengatakan saat ini banyak orang yang hendak membeli properti mencari informasi terlebih dahulu di internet kemudian membuat daftar rumah pilihan untuk kemudian bertransaksi membeli properti impian."Tren jual beli properti bergeser ke online. Kita lihat sekarang orang kalau mau beli rumah, mereka akan 'search' di platform online untuk cari informasi," kata dia dalam paparan di Jakarta, Senin (13/5).

Setelah mencari informasi, konsumen akan membuat daftar rumah pilihan untuk kemudian melakukan transaksi untuk membeli rumah atau properti impian mereka.

Ignasius menuturkan, selain pola konsumen yang banyak mencari informasi di situs online, pergeseran tren jual beli properti juga terlihat dari data yang dikumpulkan "e-commerce" tersebut. Ia menyebut berdasarkan data yang dihimpun, setiap bulannya ada 335 ribu iklan properti dari total 4 juta iklan di "e-commerce" tersebut. Khusus pada April lalu, jumlah iklan properti mencapai 404 ribu iklan.

"Artinya 10 persen dari iklan yang masuk adalah iklan properti. Dari jumlah iklan tersebut, ada 610 ribu calon pembeli properti setiap bulannya dengan jumlah yang terjual sebanyak 72 ribu," kata dia.

Ada pun ratusan ribu iklan properti itu berasal dari sekitar 92 ribu penjual di mana 80 persennya merupakan penjual individu dan sisanya agen properti.

Kemudian pencarian rumah atau properti lewat internet tercatat mengalami peningkatan di tiga waktu tertentu di bulan Ramadhan.

Ignasius menyebut ketiga waktu yang mengalami peningkatan itu antara lain setelah sahur, saat jam makan siang serta setelah tarawih."Di bulan Ramadhan, calon pembeli mencari rumah saat setelah sahur, siang hari saat istirahat makan siang dan setelah tarawih. Ini kami melihat ada lonjakan," kata dia.

Ignasius menuturkan, berdasarkan data yang dihimpun dari jejak pencarian di "e-commerce" itu, dibandingkan pencarian calon pembeli pada 30 April 2019 atau sebelum Ramadhan dengan 7 Mei 2019 atau setelah Ramadhan."Hitungan kasar, saat Ramadhan, pencarian mencapai hingga 70 ribu pencarian. Itu di jam 04.00-04.30 atau setelah sahur," ujar dia.

Jumlah pencarian itu, naik hingga hampir tiga kali lipat dibandingkan pencarian di jam yang sama sebelum Ramadhan yang hanya mencapai 25 ribu pencarian.”Peningkatannya hampir tiga kali lipat, ini yang paling signifikan," kata Ignasius.

Sementara itu, pencarian properti juga mengalami peningkatan di jam makan siang selama bulan Ramadhan."Peningkatannya dari hari biasa sekitar 125 ribu pencarian menjadi 140 ribu pencarian," kata dia.

Sedangkan pencarian paling tinggi terjadi di waktu setelah tarawih sekitar pukul 20.30 dari hari biasa sekitar 140 ribu menjadi 150 ribu pencarian."Jumlahnya memang paling tinggi setelah tarawih tapi peningkatan paling tinggi setelah sahur," kata dia. Mohar/Ant

 

BERITA TERKAIT

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…

Kemewahan Rumah di Jakarta Kini Bukan Karena Marmer

NERACA Jakarta - ​​​​Kemewahan sebuah rumah di Jakarta kini bukan lagi karena dipasangi sesuatu yang tampak mewah seperti marmer, tetapi bangunan…