Akuisisi Dua Rumah Sakit - Kimia Farma Siapkan Dana Rp 1 Triliun

NERACA

Jakarta – Setelah mengakuisisi PT Phapros Tbk, berikutnya PT Kimia Farma Tbk (KAEF) rencanakan akuisisi dua rumah sakit di semester kedua tahun ini. Untuk mendanai akuisis tersebut, perseroan menyiapkan dana sekitar Rp1 triliun. "Untuk akuisisi rumah sakit disiapkan Rp1 triliun. Dimana rumah sakit yang diakuisisi satu BUMN dan swasta,"kata Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basyir di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, perseroan terus melakukan ekspansi melalui penambahan portofolio produk maupum cakupan pasar. Selain rumah sakit, perseroan juga tengah mengincar akuisisi perusahaan ritel farmasi di Vietnam. KAEF yang berharap dapat mengakuisisi dengan porsi mayoritas, saat ini masih mempelajari regulasi yang berlaku di negara tersebut. 

Dia mengatakan, ada ritel farmasi yang tengah diincar dengan jaringan distribusi masing sekitar 100 outlet dan 60 outlet. Ritel farmasi di Vietnam memiliki prospek yang baik seiring populasi yang besar, pertumbuhan ekonomi yang baik, dan pertumbuhan bisnis farmasi terlihat dari banyak produk impor. "Ada 2 perusahaan yang siap untuk dijual. Kami baru melakukan komunikasi dengan yang pertama," katanya. 

Pada 2018, emiten dengan kode saham KAEF ini mengakuisisi jaringan ritel farmasi asal Arab Saudi Dawaa Medical Limited Company, dengan kepemilikan saham mencapai 60%. Dana yang digelontorkan saat itu sekitar Rp130 miliar. Dengan adanya akuisisi tersebut, Dawaa berubah nama menjadi PT Kimia Farma Dawaa. Melalui akuisisi ini, Kimia Farma berharap bisa menjadi pintu masuk untuk memperluas penetrasi pasar di Timur Tengah, selain memberikan pelayanan kesehatan bagi Jemaah haji dan warga negara Indonesia yang ada di Arab Saudi.

Lebih lanjut, perseroan telah merelisasikan belanja modal sebesar Rp1,6 triliun hingga kuartal I/2019 atau 37,6% dari alokasi belanja modal sebesar Rp4,2 triliun pada 2019. Realisasi belanja modal di antaranya untuk akuisisi PT Phapros Tbk. senilai Rp1,36 triliun pada Maret 2019. Kemudian untuk perkuat modal dalam ekspansi bisnisnya, PT Kimia Farma (Persero) Tbk berencana menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun dengan tenor 3-5 tahun pada Juni 2019.

Untuk itu, perseroan telah menunjuk Mandiri Sekuritas dan BNI Sekuritas sebagai penjamin emisi. Selanjutnya, perseroan tengah menunggu persetujuan pemegang saham. Menurutnya, jika pemegang saham dapat memberikan persetujuan pada akhir Mei, maka penerbitan obligasi diperkirakan dapat dilakukan sekitar Juni tahun ini. 

Dia optimistis penerbitan obligasi ini dapat menekan beban keuangan yang meningkat signifikan pada kuartal I/2019 sehingga laba perseroan dapat tumbuh positif pada kuartal berikutnya. Sebagai informasi, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp4,2 triliun, yang berasal dari kas internal sebesar 30% dan pendanaan luar sebesar 70%. Dari alokasi belanja modal itu, sebesar Rp2,5 triliun digunakan untuk ekspansi anorganik dan Rp1,7 triliun untuk ekspansi organik. 

Sebelumnya, Direktur Keuangan Kimia Farma IG Ngurah Suharta mengatakan proses rencana penerbitan obligasi saat ini telah mencapai 50%-60%. Dia berharap kupon obligasi masih di sekitar 8,5%-9% per tahun.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…