Kimia Farma Bukukan Laba Rp 20,63 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan laba di kuartal pertama tahun ini sebesar Rp20,63 miliar pada kuartal I/2019, turun 44,56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp37,21 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Namun demikian, penjualan emiten farmasi ini tumbuh 21,79% menjadi Rp 1,81 triliun secara tahunan. Pertumbuhan penjualan banyak ditopang dari lini obat ethical, lisensi, dan narkotika yang tumbuh 17,76% menjadi Rp183,97 miliar, serta lini obat over the counter (OTC) dan kosmetik yang tumbuh 74,89 persen menjadi Rp116,11 miliar.

Penjualan alat kesehatan dan lain lain yang diproduksi pihak ketiga juga tumbuh 141,02 persen menjadi Rp319,88 miliar. Begitu pula, penjualan obat generik yang diproduksi pihak ketiga tumbuh 24,56 persen menjadi Rp75,97 miliar. Perseroan mencatat beban pokok penjualan naik 22,16 persen menjadi Rp1,19 triliun, beban usaha naik 34,45% menjadi Rp578,89 miliar.

Namun, KAEF memperoleh pendapatan kurs mata uang asing sebesar Rp6,36 miliar, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp123,55 juta. Dengan demikian, laba usaha tertekan 14,07% menjadi Rp108,93 miliar. Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan penjulan sebesar 13%-15%. Maka guna untuk memenuhi target tersebut, perseroan berencana menambah 100 outlet baru.  

IG Ngurah Suharta Wijaya, direktur keuangan Kimia Farma pernah bilang, perseroan telah merealisasikan penambahan 200 gerai ritel farmasi dan apotek baru pada tahun lalu. Pada tahun ini, perseroan berharap dapat menambah 100 outlet baru dengan alokasi dana sebesar Rp250 miliar - Rp300 miliar.

Penambahan sepanjang tahun ini memang tidak sebanyak tahun lalu. Penambahan outlet pada tahun lalu untuk memperluas cakupan pasar. Adapun, pada tahun ini perseroan bakal meremajakan outlet yang ada agar lebih optimal mendorong penjualan. Selain menambah gerai, KAEF juga akan melakukan penambahan produk baru dengan meluncurkan varian segmen OTC dan kosmetik pada tahun ini. Adapun, rencana akuisisi rumah sakit sebagai bagian dari rencana ekspansi anorganik tahun ini, saat ini sedang berjalan."Untuk akuisisi RS on going, dengan beberapa target baik BUMN maupun swasta," imbuhnya.

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…