Sewa Gedung Perkantoran Sekitar Kawasan MRT Berpotensi Semakin Tinggi

Sewa Gedung Perkantoran Sekitar Kawasan MRT Berpotensi Semakin Tinggi

NERACA

Jakarta - Gedung perkantoran yang terdapat di sekitar kawasan MRT Jakarta, seperti di ruas Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, berpotensi semakin tinggi harga sewa karena luas areal perkantoran diperkirakan juga bakal bertambah karena terbantu infrastruktur MRT.

"MRT dampaknya akan langsung berpengaruh kepada harga-harga properti yang dilalui jalur MRT," kata Senior Associate Director Research Colliers International (konsultan properti) Ferry Salanto, ketika dihubungi di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (24/4).

Menurut Ferry Salanto, sudah ada sejumlah gedung bangunan di sekitar kawasan MRT yang berupaya untuk menambah areal luas kantor karena diperkirakan ke depannya akan ada penambahan KLB (Koefisien Luas Bangunan).

Ia berpendapat, meski secara langsung dampaknya kepada sepanjang koridor, tetapi ada juga dampak tidak langsung juga akan berpengaruh kepada kinerja sektor properti di berbagai daerah karena MRT terkoneksi dengan moda angkutan umum lainnya seperti LRT. Namun, Ferry juga tidak mengetahui secara pasti berapa persen pengaruh tingkat harga di berbagai properti yang ada di sepanjang jalur MRT. Apalagi, ia mengingatkan bahwa sekarang tingkat harga sewa kantor untuk saat ini memang masih dalam kondisi sulit untuk bergerak meningkat.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai keberadaan kereta massal mass rapid transit atau moda raya terpadu (MRT) di DKI Jakarta akan mengubah peta properti komersial di Ibu Kota.

Usai menguji coba kereta MRT Jakarta dari Bundaran Hotel Indonesia ke Stasiun Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (6/3), Sri Mulyani mengatakan nilai tawar hunian di sekitar rute MRT akan meningkat. Sasaran tempat tinggal pun kini tidak hanya fokus di tengah kota, karena MRT menawarkan akses transportasi yang cepat dan nyaman dengan tarif cukup terjangkau hingga ke pinggiran kota.

Pemerintah Provinsi DKI sudah mengusulkan tarif MRT rute Bundaran HI ke Lebak Bulus sebesar Rp10 ribu per penumpang."Orang tidak perlu beli apartemen di tengah kota atau tinggal di tengah kota. Dia bisa tinggal di Lebak Bulus yang dengan waktu tempuh 30 menit tanpa macet sampai ke kawasan Sudirman," kata dia.

Selain itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga meyakini kegiatan ekonomi dan nilai properti di sekitar stasiun MRT akan meningkat. Potensi ini juga, kata Sri Mulyani, telah disadari sejumlah perusahaan yang berlokasi di sekitar stasiun MRT. Di fase I, kereta MRT akan melewati 13 stasiun.

"Perusahaan-perusahaan swasta sudah meminta supaya stasiun MRT itu diberi nama perusahaannya. Itu berarti menimbulkan penerimaan," kata dia.

Ia juga mengatakan di masing-masing stasiun akan ada properti komersial yang sudah mulai disewa oleh perusahaan-perusahaan. Menurut dia, pihaknya memang belum menghitung nilai tambah properti setelah proyek MRT Bundaran HI-Lebak Bulus yang merupakan fase I selesai. Namun, setelah kereta itu beroperasi, dirinya akan meminta operator MRT bersama Kemenkeu menghitung taksiran dampak ekonomi yang dihasilkan.

MRT fase I rute Bunderan Hotel Indonesia-Lebak Bulus akan mulai diujicobakan untuk umum pada 12 Maret 2019. Kereta modern dengan kecepatan tinggi ini bakal menghubungkan kedua lokasi yakni Lebak Bulus dan Hotel Indonesia yang berjarak 16 kilometer dengan waktu tempuh hanya 30 menit.

Sebelumnya juga, Real Estate Indonesia (REI) menargetkan pertumbuhan sektor properti nasional sebesar 10 persen pada 2019."Kami menargetkan (sektor properti) tahun ini tumbuh 10 persen secara merata keseluruhan," kata Sekjen REI Paulus Totok Lusida di Jakarta, Kamis (24/1).

Dia menjelaskan bahwa alasan penetapan target tersebut karena ada kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh sejumlah sektor seperti perbankan dan perpajakan. Selain itu, Paulus juga memperkirakan bahwa rumah baik rumah tapak maupun rumah susun (apartemen) dengan harga di bawah Rp2 miliar akan diminati konsumen pada tahun 2019 ini.

"Jadi untuk yang di atas itu meskipun terdapat relaksasi dari perpajakan, namun kelihatannya minat konsumen masih di bawah harga tersebut," kata dia di sela-sela diskusi Property Outlook 2019. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Toshiba Kenalkan Produk Small Cooking Appliances

  NERACA Jakarta – Potensi pasar yang sangat besar di produk cooking appliances, membuat Toshiba meluncurkan beberapa produk teranyarnya di…

Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan

  Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan NERACA Jakarta - Menapak penghujung kuartal pertama tahun ini, PT. Daikin…

Ratusan Agen Hadir Siap Sukseskan Penjualan Properti Damai Putra Group

NERACA Jakarta - Setelah sukses bermitra dengan puluhan bank dan mendorong generasi milenial untuk berinvestasi dalam properti dengan tagar #SaatnyaBeliProperty,…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Toshiba Kenalkan Produk Small Cooking Appliances

  NERACA Jakarta – Potensi pasar yang sangat besar di produk cooking appliances, membuat Toshiba meluncurkan beberapa produk teranyarnya di…

Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan

  Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan NERACA Jakarta - Menapak penghujung kuartal pertama tahun ini, PT. Daikin…

Ratusan Agen Hadir Siap Sukseskan Penjualan Properti Damai Putra Group

NERACA Jakarta - Setelah sukses bermitra dengan puluhan bank dan mendorong generasi milenial untuk berinvestasi dalam properti dengan tagar #SaatnyaBeliProperty,…