Harga Gabah Kering Giling di Banten Naik 2,92 Persen
NERACA
Serang - Harga Gabah Kering Giling (GKG) pada tingkat petani di Banten pada Januari 2019 naik 2,92 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sementara Gabah Kering Panen (GKP) naik 4,48 persen, dan gabah di luar kualitas naik 13,61 persen.
“Meningkatnya harga gabah di bulan Januari itu seiring dengan membaiknya kualitas gabah yang dihasilkan petani, sehingga harga yang diterima produsen juga meningkat,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Bambang Widjonarko di Serang, dikutip dari Antara, kemarin.
Ia mengatakan pada Januari 2019, dari seluruh observasi yang dilakukan ditemukan kualitas GKG sebanyak 57,14 persen, kualitas GKP 33,33 persen, dan kualitas rendah/di luar kualitas 9,52 persen."Dari keseluruhan observasi diperoleh harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp4.200/kg untuk kualitas rendah dengan varietas ciherang dan harga tertinggi di tingkat petani sebesar Rp6.500/kg untuk kualitas GKG dengan varietas ciherang," ujar dia.
Untuk rata rata komponen mutu yang terdiri dari kadar air (KA) dan kadar hampa/kotoran (KH), yaitu untuk gabah dengan kualitas GKG KA nya sebesar 13,3 persen dan KH nya sebesar 2,82 persen; kualitas GKP KA nya sebesar 13,98 persen dan KH nya 6,01 persen; sedangkan untuk Kualitas rendah KA nya 25,27 persen dan KH 7,75 persen.
Rata-rata harga gabah kualitas kering giling (GKG) di tingkat penggilingan sebesar Rp5.858/kg, sementara di tingkat petani sebesar Rp5.729/kg. Rata-rata harga gabah kualitas kering panen (GKP) di tingkat penggilingan sebesar Rp5.789/kg sementara di tingkat petani rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar Rp5.600/kg. Untuk gabah kualitas GKP di tingkat penggilingan mengalami kenaikan rata-rata harga sebesar 5,83 persen dan di tingkat petani juga mengalami kenaikan rata-rata harga yakni sebesar 4,48 persen.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan produksi gabah kering giling pada Tahun 2017 lebih dari dua juta ton, dihasilkan dari 204 ribu hektare sawah."Jumlah sebesar itu surplus 100 ribu sehingga mampu mengirim ke daerah lain di luar Banten," kata dia. Ant
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…