Bukukan Laba Bersih Naik 16,9% - Bank CIMB Niaga Tebar Dividen Rp 696,5 Miliar

NERACA

Jakarta – Sukses mencatatkan performance kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2018, membawa berkah tersendiri bagi pemegang saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). Pasalnya, perseroan bakal membagikan dividen sebesar 20% dari laba bersih 2018 atau senilai Rp 696,5 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Keputusan untuk membagikan dividen telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank CIMB Niaga Tbk. Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M Siahaan mengatakan, dividen tunai tersebut akan dibayarkan pada 15 Mei 2019 berdasarkan hasil RUPST perseroan.”Adapun sisa laba bersih tahun buku 2018 setelah dikurangi pembagian dividen tunai, dibukukan sebagai laba yang ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan,"ujarnya.

Disebutkan, dividen sebesar 20% dari laba bersih, artinya setiap pemegang saham akan mendapatkan Rp 27,99/saham dengan tingkat dividend yield sekitar 2,64% dari harga saham penutupan pada Senin ini (15/4) sebesar Rp 1.060/saham. Dividend yield adalah dividen per saham dibagi harga pasar saham saat ini atau sederhananya dividend yield adalah tingkat keuntungan yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

Sebagai informasi, CIMB Niaga membukukan laba bersih konsolidasi (diaudit) sebesar Rp3,5 triliun per 31 Desember 2018, naik sebesar 16,9% year-on-year. "Kami mampu mencatatkan kinerja yang terus bertumbuh di tengah proses rekalibrasi bisnis dan kondisi pasar yang menantang. Kami optimistis dengan semangat dan kerja keras serta dukungan stakeholders, kami dapat melanjutkan pertumbuhan yang telah direncanakan pada tahun ini," kata Tigor.

Pertumbuhan laba CIMB Niaga ditopang oleh pendapatan bunga bersih. Selain itu juga didukung pendapatan operasional nonbunga seperti yang berbasis komisi serta keuntungan transaksi spot dan derivatif. Laba perseroan juga bertumbuh dengan adanya pemulihan pencadangan kerugian penurunan nilai.  

Hingga akhir Desember 2018, total pendapatan bunga bersih konsolidasi CIMB Niaga mencapai Rp12,01 triliun. Jumlah itu turun dibandingkan dengan capaian pada akhir 2017 sebesar Rp12,04 triliun. Penurunan di sisi pendapatan bunga bersih terkompensasi dengan kenaikan keuntungan transaksi spot dan derivatif dari Rp635,46 miliar pada akhir 2017 menjadi Rp1,04 triliun. 

Sementara itu, pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) naik tipis dari Rp2,75 triliun menjadi Rp2,79 triliun. Dari sisi pemulihan pencadangan tercatat meningkat menjadi sebesar Rp67,61 miliar dari sebelumnya sebesar Rp21,88 miliar. Di sisi lain, aspek beban operasional nonbunga juga mengalami efisiensi yakni dari sebelumnya sebesar Rp8,29 triliun pada 2017 menjadi Rp7,21 triliun. 

Sementara itu, nilai aset total CIMB Niaga secara konsolidasi per akhir Desember 2018 sebesar Rp266,78 triliun. Realisasi tersebut cenderung stabil dibandingkan dengan akhir 2017 sebesar Rp266,31 triliun.  Selain itu, hasil RUPST juga menyetujui pengangkatan kembali Tigor M. Siahaan selaku Presiden Direktur CIMB Niaga dengan masa jabatan hingga penutupan RUPST yang ke-empat.

Dalam RUPST juga menyetujui pengangkatan Didi Syafruddin Yahya sebagai komisaris dan Sri Widowati sebagai komisaris independen. Pengangkatan Didi Syafruddin Yahya dan Sri Widowati sebagai komisaris dan komisaris independen menyusul setelah diterimanya pengunduran diri Dato' Sri Nazir Razak selaku presiden komisaris dan Armida Salsiah Alisjahbana selaku komisaris independen pada RUPSLB CIMB Niaga, 19 Desember 2018.





BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…