Arus Mudik, Tol Layang Jakarta-Cikampek Belum Bisa Digunakan

 

NERACA

 

Jakarta – Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengatakan bahwa pihaknya masih terus menuntaskan pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek II sehingga jalan tol layang tersebut belum bisa dipakai untuk musim mudik lebaran 2019. “Kalau mudik Jakarta-Cikampek II elevated tidak dipakai (untuk mudik Idul Fitri 2019),” jelasnya di Jakarta, Senin (15/4).

Desi mengatakan, untuk mudik tahun ini yang pasti sudah didukung dengan adanya Tol Trans Jawa yang sudah tersambung. Bahkan, kata Desi, Tol Trans Jawa tersebut sudah tersambung hingga Probolinggo. Selain itu, Desi mengatakan persiapan mudik terhadap gerbang tol di Trans Jawa juga akan dipersiapkan. “Kita periksa semua gerbang-gerbangnya, kan cuma sedikit di Kalikangkung, Banyumanik, Warunggunung Gerbang itu Cuma di Kali Kangkung, Banyu Manik, Warung Gunung, hingga sampai ujung Probolinggo,” jelas Desi.

Desi menegaskan semua gerbang tersebut akan periksa kapasitasnya terkait lalu lintasnya semenjak tol dibuka selama tiga bulan terakhir. Desi mengatakan akan melakukan evaluasi dan yakin kemungkinan besar di gerbang tersebut tidak akan ada kemacetan panjang.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) penggunaan Tol Layang Jakarta-Cikampek II akan menjadi salah satu strategi untuk mengantisipasi padatnya arus mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan pihaknya akan menyiapkan pilihan untuk beberapa kondisi jika Tol Layang Jakpek tidak bisa digunakan atau dapat digunakan secara fungsional.

Terlebih, Budi saat ini sudah menerima perkembangan pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek II untuk dipertimbangkan dalam persiapan mudik tahun ini. “Saya dapat informasi dari Jasa Marga proyek Tol Layang Elevated sudah mencapai 70 persen,” ungkap Budi.

Kepolisian Republik Indonesia mewaspadai kemacetan yang terjadi di Jalan Tol Jakarta - Cikampek saat mudik lebaran tahun ini. Hal tersebut karena belum bisa dioperasikannya jalan Tol Jakarta Cikampek Elevated II. Kabag Kakorlantas Polri Benyamin mengatakan, lalu lintas di Jakarta-Cikampek menjadi perhatian khusus bagi pihak kepolisian dan pemerintah. Karena pada jalan tol ini berpotensi timbul kepadatan kendaraan meskipun ada pergeseran Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama. "Yang kita khawatirkan justru di Jakarta -Cikampek. Karena Jakarta Cikampek Elevated ini tidak bisa selesai pada mudik," ujarnya.

 



BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…