Selain untuk Pertanian, AMMDes Juga Bisa Jadi 'Feeder' Ambulans

NERACA

Jakarta – Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan teknologi Alat Mekanik Multifungsi Pedesaan (AMMDes) agar bisa dimanfaatkan di berbagai daerah di Indonesia. AMMDes terbukti memiliki keunggulan mampu melewati medan yang sulit, sehingga AMMDes diharapkan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa yang minum infrastruktur.

“Salah satu tujuan pengembangan AMMDes adalah memang dikembangkan untuk pengembangan perekonomian bagi masyarakat desa, yang mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan perkebunan, bahkan bisa disesuaikan dengan kebutuhan lainnya,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Andika di Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/4) petang.

AMMDes secara resmi diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada event Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2018. Saat ini, salah satu pengembang AMMDes adalah PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) di Citeureup, Bogor.

“AMMDes merupakan salah satu produk modernisasi yang masuk dalam program kerja Jokowi-JK. Karena itu, diharapkan alat multifungsi ini dapat meningkatkan produktivitas sehingga dapat juga membawa kesejahteraan masyarakat,” papar Putu.

Mengacu pada data riset yang dilakukan Kemenperin di Sukabumi dan Cianjur, Jawa  Barat, rata-rata ongkos angkut hasil bumi ke kota menghabiskan biaya sebesar Rp1,7 juta per bulan. Hal itu disebabkan oleh minimnya moda pengangkutan di desa. “Maklum, selama ini para petani menjual hasil taninya ke kota menggunakan sepeda motor,” ungkapnya.

Di samping itu, menurutnya, jarak pengangkutan lebih jauh karena petani harus bolak-balik mengantar dan menjemput kembali hasil taninya. Namun dengan menggunakan AMMDes, ongkos kirim menyusut menjadi Rp900 ribu per bulan.

Menariknya lagi, kini AMMDes mampu dikembangkan sebagai feeder ambulans di wilayah-wilayah yang bermedan berat dan juga minim infrastruktur jalan. Fungsi ini diyakini akan mengurangi jumlah kematian ibu melahirkan di Indonesia.

“Bahkan salah satu lembaga kesehatan internasional, yakni United States Agency for International Development (USAID) berencana untuk memesannya,” ujar Putu. Fleksibilitas desain dan juga ketangguhan yang dimiliki oleh AMMDes, dinilai dapat dimanfaatkan oleh perangkat desa dan juga masyarakat untuk sama-sama mengurangi angka kematian ibu melahirkan.

“Teknologi yang ada di AMMDes sama dengan teknologi yang ada di kendaraan 4 WD (Wheels Drive). Sehingga memiliki kekuatan yang sangat cocok untuk menembus medan berat dan menjemput atau mengantar ibu hamil ke rumah sakit terdekat. Jadi, kita bisa bersama-sama mengurangi angka kematian ibu hamil,” tuturnya.

Lebih lanjut, AMMDes juga dilengkapi dengan sistem keamanan yang cukup baik,  karena keempat bannya sudah dilengkapi dengan disc brake dan mampu melaju hingga 55 km per jam. Bahkan, unit yang suku cadangnya didominasi oleh pabrikan dalam negeri ini telah dilengkapi dengan teknologi

“Komponen lokal AMMDes sudah lebih dari 70 persen. Untuk muatan penuhnya bisa mencapai 700 kg dan variasi kemiringan 20 hingga 30 derajat. AMMDes dilahirkan karena melihat infrastruktur atau jalan desa, sehingga dapat dimanfaatkan di jalan yang sangat ekstrem," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Putu mengemukakan, AMMDes sudah mulai masuk tahapan produksi pada Maret 2019 lalu. Selain akan menggunakan mesin diesel konvensional, Kemenperin juga berencana untuk mengembangkan AMMDes dengan tenaga listrik. "Nanti, kami akan kembangkan AMMDes versi listrik. Jadi, mesin itu nanti akan diganti menggunakan tenaga dari baterai dan motor listrik," ungkapnya.

Putu menjelaskan secara teknis, AMMDes cukup memungkinkan untuk dibuat ke arah elektrifikasi. Dengan begitu, nantinya selain daya tenaga yang sudah menggunakan listrik, Power Take Off (PTO) yang digunakan untuk menggerakkan beragam alat juga otomatis menggunakan listrik.

Mengenai pengembangan AMMDes listrik ini, Kemenperin akan membuat sebuah Focus Group Discussion (FGD) dalam ajang AMMDes Summit II pada Senin (15/4) di ICE BSD, Tangerang. Menurut Putu, pihaknya akan menggundang beberapa pembicara untuk membahas rencana strategis AMMDes menjadi kendaraan listrik.

“Itu mengapa dalam AMMDes 2nd Summit akan kita undang seluruh stakeholder, karena kita ingin benar-benar membantu masyarakat dan mengubah pandangan masyarakat tentang teknologi,” tuturnya. (iwan)

BERITA TERKAIT

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…