Dukung Pengembangan Pasar Modal - BRI Ajak Para Debiturnya Untuk Go Public

NERACA

Jakarta – Dukung pertumbuhan industri pasar modal, khususnya mendorong pertumbuhan emiten tahun ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terus mendorong para debiturnya yang dinilai layak untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal atau IPO.

Kata SEVP Treasury and Global Services Bank BRI, Listiarini Dewajanti, banyak manfaat bila menjadi perusahaan tersebut di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti memiliki akses yang luas untuk mencari pendanaan lewat pasar modal dan bisa memperkuat struktur permodalan,”Dengan memperkuat struktur permodalan, perusahaan akan memiliki akses yang semakin besar untuk mendapatkan pendanaan dari bank dan variasi pendanaan lainnya di pasar modal,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Selain memperkuat struktur permodalan, Listiarini menjelaskan, perusahaan yang melakukan IPO saham juga bakal mendapatkan beberapa keuntungan lainnya. Pertama, perusahaan tercatat akan memiliki akses ke seluruh produk pasar modal dan dapat memilih variasi opsi pendanaan modal. Kedua, dengan menjadi perusahaan tercatat maka nilai perusahaan pun akan meningkat.

Ketiga, menjadi perusahaan terbuka akan mendorong peruahaan untuk menerapkan praktik-praktik good corporate governance yang membuat pertumbuhan semakin berkelanjutan.Keempat, perusahaan juga bisa menumbuhkan loyalitas karyawan dan mendapatkan insentif pajak. “Terakhir, perusahaan yang masuk bursa dapat meningkatkan citra perusahaannya,” tutur Listiarini.

Disampaikannya, dengan sosialisasi dan edukasi bersama BEI diharapkan bisa meningkatkan awareness mengenai manfaat go public, khususnya bagi debitur BRI yang belum go public. Listiarini menambahkan, BRI sendiri sudah melakukan IPO pada 10 November 2003 yang kala itu saham BBRI masih Rp875 dengan kondisi oversubscribe sebanyak 15,6 kali. Dibandingkan dengan saat ini, lanjutnya, dengan perkembangan harga sahamnya kini harga BBRI telah menyentuh Rp4.310. “Kalau tanpa stock split, harga BBRI sudah mencapai Rp43.100 per lembar saham atau kenaikan sebesar 50 kali dari saat IPO atau 5000%,” ujarnya.

Listiarini menyampaikan saat ini ini BBRI telah menjadi bank dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Asia Tenggara ditopang oleh kinerja perseroan yang sangat baik dan berkelanjutan sejak IPO. Ke depannya, BRI pun berencana menjadi lembaga yang memberikan layanan keuangan terintegrasi. Untuk akses ke pasar modal, BRI memiliki anak usaha Danareksa Sekuritas untuk membantu seluruh debitur BRI Grup untuk masuk ke bursa.

Selain itu, kata Listiarini, BRI juga memiliki anak usaha lainnya yang menyediakan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan, seperti BRI Syariah, BRI Agroniaga, BRI Life, dan BRI Multifinance. Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen pernah bilang, pihaknya bakal menyasar pembayar pajak besar atau anak perusahaan grup konglomerasi dan debitur perbankan yang belum go public untuk menjadi emiten pada tahun ini.”Ini bagian dari strategi kami dalam pengembangan pasar modal dari sisi suplai berupa pendalaman pasar melalui penambahan emiten, "ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…