Laba SMF Tumbuh 10,1%

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menorehkan kinerja yang positif selama 2018 yang mana berhasil meraih laba bersih mencapai Rp437 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 10,1% dibandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai Rp397 miliar. Direktur utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan, kinerja positif tersebut seiring dengan segmen pembiayaan perumahan yang terus tumbuh. “Untuk laba bersih SMF di tahun 2018, mencapai Rp437 miliar,” kata Ananta di Jakarta, Rabu (10/4).

Sementara untuk total aset SMF di tahun 2018 adalah sebesar Rp19,49 triliun, naik 24,5% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp15,66 triliun. Posisi penyaluran pinjaman per 31 Desember 2018 mencapai sebesar Rp15,37 triliun, angka tersebut meningkat 38,5% dibanding tahun 2017 sebesar Rp11,10 triliun.

Tak hanya itu, selama tahun 2018, SMF juga telah menerbitkan surat utang sebesar Rp5,551 triliun melalui penerbitan obligasi PUB IV Tahap III sebesar Rp2.000 miliar, PUB IV Tahap IV sebesar Rp1.163 miliar, PUB IV Tahap V sebesar Rp1.500 miliar dan PUB IV Tahap VI sebesar Rp888 miliar. Sampai dengan akhir tahun 2018, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp10,23 triliun, angka tersebut berdasarkan data laporan keuangan periode 31 Desember 2018.

Terkait transaksi sekuritisasi, Sejak tahun 2009, sampai dengan 31 Desember 2018, SMF telah berhasil memfasilitasi 12 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp10,15 triliun. Sedangkan, untuk kerja sama pembiayaan, SMF telah bekerja sama dengan Bank Umum, Bank Syariah, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Perusahaan Pembiayaan.

Terkait dengan penyaluran KPR, lewat transaksi sekuritisasi dan penyaluran pinjaman SMF telah mencapai Rp 11,88 triliun pada tahun 2018, angka tersebut meningkat 44,34% dibanding tahun 2017 sebesar Rp8,23 triliun. Namun secara kumulatif total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2005 sampai dengan Desember 2018 mencapai Rp47,52 triliun.

Pencapaian tersebut berdasarkan data laporan keuangan audited periode 31 Desember 2018, dengan total aliran dana yang disalurkan selama periode tersebut yaitu dalam bentuk kegiatan sekuritisasi sebesar Rp2 triliun dan penyaluran pinjaman sebesar Rp9,88 triliun. Ananta Wiyogo mengatakan bahwa dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 765 ribu debitur KPR yang terbagi atas 86,05% wilayah barat, 13,52% wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,43% wilayah timur. “SMF telah menyaluran pinjaman yang mencapai Rp 11,88 triliun pada tahun 2018,” katanya.

Dirinya mengatakan, dalam memperkuat perannya sebagai Special Mission Vehicle (SMV) serta fiscal tools Pemerintah, SMF juga aktif melakukan inisiasi beberapa produk/program, diantaranya yaitu pembiayaan perumahan di daerah yang terdampak bencana (Program KPR SMF Paska Bencana), program penurunan beban fiskal, program pembiayaan homestay di 4 destinasi wisata, dan program pembangunan rumah di daerah kumuh di 32 kota.

Pada inisiasi pertama yaitu Program Penurunan Beban Fiskal direalisasikan melalui pemberian dukungan kepada Pemerintah dalam program KPR FLPP. SMF berperan dalam mengurangi beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25% pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75% dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90%.

 

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…