RI Promosikan Produk Unggulan di Afrika Selatan

NERACA

Jakarta – Indonesia mempromosikan produk unggulan dan pariwisata di The 9th Annual Global Business Roundtable (GBR) World Congress & Exhibition yang berlangsung pada 27-29 Maret 2019 di Johannesburg, Afrika Selatan.

Partisipasi Indonesia terselenggara atas kerja sama Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Johannesburg dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pretoria. "Selain untuk mempromosikan produk Indonesia, partisipasi Indonesia pada Forum GBR ini merupakan upaya meningkatkan kerja sama Indonesia dan Afrika Selatan, khususnya menyambut peringatan 25 tahun hubungan kerja sama diplomatik kedua negara di tahun 2019," jelas Duta Besar RI di Pretoria Salman Al Farisi lewat keterangannya diterima di Jakarta, disalin dari Antara.

Dalam forum yang bertema Achieving Sustainable Global Economic Growth and Equitable Distribution of Resources, stan Indonesia menampilkan sejumlah produk unggulan, antara lain produk manufaktur sektor otomotif yaitu ban dan aki, serta produk makanan dan minuman yang telah memasuki pasar Afrika Selatan. Dubes Salman membuka stan Indonesia itu.

Turut hadir dalam forum tersebut, perusahaan niaga elektronik dari Indonesia yaitu PT Solusi Ekosistem Global yang membawa platform Glexindo sebagai laman pemasaran penjualan produk Indonesia secara bisnis ke bisnis (B to B) dan bisnis ke pemerintah (B to G). Glexindo menampilkan sejumlah produk unggulan UKM Indonesia melalui displai elektronik, antara lain batik, makanan khas, serta kerajinan tangan.

Sementara itu, Kepala ITPC Johannesburg Anggun Paramita Mahdi menyampaikan, partisipasi dalam GBR dapat memberikan manfaat yang positif bagi Indonesia karena GBR memiliki misi sebagai forum jejaring kerja bagi para pelaku usaha.

“Penting bagi Indonesia mempromosikan produk Indonesia secara aktif dalam kegiatan GBR ini karena jejaring yang terbentuk secara global dapat meningkatkan citra produk Indonesia yang memiliki kualitas baik dan terpercaya," kata Anggun.

Dalam forum tersebut, ITPC Johannesburg juga mempromosikan Trade Expo Indonesia ke-34 yang akan diselenggarakan di ICE BSD City pada 16-20 Oktober 2019. Kinerja perdagangan Indonesia-Afrika Selatan menunjukkan tren yang positif. Total perdagangan Indonesia Indonesia-Afrika Selatan pada 2018 mencapai 1,71 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 43,34 persen dibandingkan pada 2017 yang tercatat sebesar 1,2 miliar dolar AS.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) giat menjalankan berbagai strategi untuk menggenjot pengembangan potensi perdagangan di sektor jasa guna meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.

"Sektor jasa memiliki prospek yang besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang. Kemendag terus berupaya menjadikan sektor jasa sebagai andalan untuk mendongkrak neraca perdagangan nasional dan menggantikan sektor industri yang terus menurun," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda lewat keterangannya diterima di Jakarta, disalin dari Antara.

Menurut Arlinda, pertumbuhan sektor jasa dalam perekonomian di Indonesia meningkat dalam beberapa tahun ini. Pada 2018, nilai sektor jasa mencapai pertumbuhan tertinggi selama tujuh tahun terakhir jika dibandingkan dengan sektor pertanian dan manufaktur.

Selain itu, kontribusi sektor jasa terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2018 mencapai 54 persen atau 47 persen tenaga kerja memperoleh penghidupan dari sektor ini. Nilai ini meningkat dibandingkan tahun 2017 yang tercatat sebesar 43,6 persen.

Selain kontribusinya yang besar terhadap PDB, Arlinda juga berharap sektor jasa dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi terhadap ekspor nonmigas. Ekspor nonmigas pada tahun 2019 ini ditargetkan tumbuh sebesar 7,5 persen.

Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Arlinda, Kemendag sedang menyusun peta potensi ekspor sektor jasa secara terinci agar dapat memasuki pasar internasional dalam waktu singkat.

Dalam proses penyusunan peta potensi ekspor jasa ini, Kemendag melalui Ditjen PEN menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait, seperti sektor industri jasa MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition), konsultan manajemen, arsitek, dan kuliner. FGD berlangsung pada 19 Maret 2019 di Bogor, Jawa Barat.

BERITA TERKAIT

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…