Penjualan Terkoreksi 24,96% - Mitra Komunikasi Merugi Rp 7,24 Miliar

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2018, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) catatkan kinerja yang kurang memuaskan. Dimana perseroan membukukan penjualan bersih turun 24,96% yoy menjadi Rp 4,75 triliun. Sementara bottom line yang semula mencatatkan laba bersih sebesar Rp 24,72 miliar menjadi rugi Rp 7,24 miliar.

Jefri Junaedi, Direktur Utama PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk mengatakan, penyebab penurunan kinerja perusahaan lantaran PT Kasih Anugerah Kreasi (KAK), anak usaha MKNT tidak menampilkan performa terbaik. "Makanya segera kami ambil tindakan dengan lakukan divestasi," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Padahal sepanjang 2017, anak usahanya tersebut memberikan kontribusi yang cukup signifikan mencapai Rp 1,5 triliun. Hanya saja, performa tersebut tak berhasil dipertahankan dengan hanya berkontribusi 10% dari Rp 1,5 triliun pada tahun lalu. Asal tahu saja, untuk penjualan anak usahanya tersebut langsung dilakukan di tahun lalu dan pihaknya mendapatkan dana Rp 27,45 miliar. Adapun dari dana tersebut, akan digunakan untuk menambah modal kerja perusahaan khususnya untuk tiap anak usahanya.

Kata Jefri, dengan dilepas anak usaha tersebut diharapkan kinerja perseroan bisa lebih baik dan memberikan kontribusi ke anak-anak lain untuk meningkatkan kinerja. Redi Sopyan, Direktur PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk menambahkan, pihaknya optimistis dengan berbagai strategi dan rencana kerja perusahaan saat ini. Selain itu dengan adanya registrasi kartu yang diterapkan pemerintah juga akan mendorong kinerja perusahaan lebih baik. "Dengan aturan registrasi kami diuntungkan karena bisnis kami di pulsa," tambahnya. 

Sementara margin penjualan starter pack lebih rendah dibandingkan dengan penjualan pulsa. Dengan begitu, pihaknya juga optimistis mencatatkan laba bersih di tahun ini. Kemudian untuk memacu pertumbuhan kinerja tahun ini, perseroan berencana menambah komposisi pendapatan segmen ritel. Sedangkan untuk komposisi ritel saat ini masih 60%. Adapun angka tersebut terus meningkat sejak 2017 yang mana segmen ritel berkontribusi 30% saja dan sisanya dari segmen wholesale.

Untuk itu, pihaknya juga terus menggenjot penambahan mitra reseller mereka yang saat ini berjumlah 60.000. Diharapkannya hingga akhir tahun ini mencapai 150.000. Juga pihaknya akan memaksimalkan sumber daya manusia internal guna menggenjot penjualan ke segmen ritel. Untuk rencana lainnya guna capai target, pihaknya juga berencana untuk menambah jumlah kluster. Redi mengungkapkan, saat ini baru beroperasi di tiga area dan memiliki 16 kluster seperti di Lubuk Linggau, Muara Bungo, Serang, Semarang, Jawa Timur, dan Bali.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…