Indofood Raup Untung Rp 4,17 Triliun

NERACA

Jakarta - Emiten makanan dan minuman, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berhasil mencetak kinerja keuangan yang cukup apik sepanjang tahun 2018. Dimana perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 73,39 triliun atau naik 4,6% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 70,19 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kemudian laba usaha meningkat 5,3% menjadi Rp9,14 triliun dari Rp8,68 triliun. Adapun, margin laba usaha sedikit membaik menjadi 12,5%, dari 12,4% pada tahun sebelumnya. Adapun, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk relatif stabil Rp4,17 triliun, tumbuh 0,24% dibandingkan dengan 2017 sebesar Rp4,16 triliun. Margin laba bersih sebesar 5,7% pada 2018, relatif stabil dari 2017 sebesar 5,9%.  

Total aset perseroan per 31 Desember 2018 sebesar Rp96,54 triliun, naik 9,20% dibandingkan dengan total aset perseroan per 31 Desember 2017 sebesar Rp88,40 triliun. Adapun, total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp46,62 triliun dan 49,92 triliun. Direktur Utama dan Cheif Executive Officer Indofood CBP Sukses Makmur, Anthoni Salim mengatakan, tahun 2018 tetap menjadi tantangan bagi perseroan dengan kondisi harga komoditas yang kurang mendukung.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Indofood tetap menunjukkan ketangguhannya yang tercermin dari pertumbuhan positif baik pada nilai penjualan maupun keuntungan. “Ke depannya, kami akan tetap fokus pada keunggulan daya saing kami dalam meraih berbagai peluang di pasar domestik dan ekspor untuk pertumbuhan yang berkelanjutan,"ujarnya.

Tidak hanya Indofood Sukses Makmur yang mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif. Hal yang sama juga pada anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Emiten yang bergerak di bisnis makanan dan minuman ini membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 7,9% menjadi Rp38,41 triliun, dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang senilai Rp35,61 triliun.

Di sisi lain, laba usaha naik 23,5% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp6,45 triliun dari Rp5,22 triliun. Adapun marjin laba usaha naik menjadi 16,8% dari 14,7%. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 20,5% menjadi Rp4,58 triliun dari Rp3,8 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara itu, marjin laba bersih meningkat 120 bps menjadi 11,9%.

Kata Anthoni Salim, di tengah kondisi di mana tingkat permintaan atas produk-produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) tidak mengalami banyak perubahan, ICBP mampu meraih kinerja yang baik dengan mencatatkan pertumbuhan laba per saham yang tinggi. Laba per saham tercatat naik 20,2% menjadi Rp392, dari Rp326 pada tahun sebelumnya.

Memasuki 2019, industri FMCG di Indonesia diharapkan akan bertumbuh seiring dengan meningkatnya perekonomian. Namun, tingkat persaingan diperkirakan akan tetap ketat."Ke depannya, kami akan terus fokus pada upaya untuk meraih pertumbuhan dengan memperkuat kehadiran kami di pasar, mengembangkan merek-merek kami agar tetap relevan terhadap konsumen, serta meningkatkan daya saing," paparnya.

ICBP memiliki kegiatan usaha yang terdiversifikasi, antara lain mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta minuman. Selain itu, perseroan juga menjalankan kegiatan usaha kemasan yang memproduksi, baik kemasan fleksibel maupun karton, untuk mendukung kegiatan usaha intinya. Kegiatan operasional perseroan didukung oleh lebih dari 50 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah utama di Indonesia. Selain di Indonesia, produk ICBP juga hadir di lebih dari 60 negara di dunia.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…