Konsumsi Minuman Manis Tingkatkan Risiko Kematian

Kebiasaan mengonsumsi minuman manis harus dikurangi jika Anda ingin hidup lebih lama. Studi terbaru menunjukkan minuman manis dapat meningkatkan risiko kematian dini. Penelitian dari School of Public Health, Harvard T.H. Chan ini mengungkap konsumsi minuman manis seperti soda, minuman penambah energi, dan bahkan jus dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dini akibat penyakit kardiovaskular dan kanker.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Circulation (18/3) ini, mendapati perempuan yang mengonsumsi lebih dari dua porsi (gelas, botol, atau kaleng) minuman manis per hari memiliki risiko kematian dini 63 persen lebih tinggi dibandingkan perempuan yang mengonsumsi minuman manis satu porsi setiap bulan. Pada laki-laki, hasil ini sedikit berbeda. Laki-laki yang mengonsumsi dua porsi minuman manis setiap hari memiliki risiko kematian dini 29 persen lebih tinggi.

Peneliti lalu menyimpulkan, semakin banyak konsumsi minuman manis semakin meningkat pula risiko kematian dini pada seseorang.  Menurut penelitian ini, kematian dini itu terjadi akibat penyakit kardiovaskular dan kanker terutama usus besar dan payudara. Konsumsi minuman manis dua porsi per hari meningkatkan risiko kematian dini akibat penyakit kardiovaskular sebesar 31 persen dan kanker sebesar 18 persen.

Hasil studi ini didapat setelah peneliti menganalisis data dari 37.716 pria Amerika pada 1986 dan 80.647 wanita Amerika pada 1976. Pemimpin penelitian ini, Vasanti Malik menyebut hasil penelitian ini dapat menjadi acuan agar setiap orang dapat mengurangi konsumsi minuman manis.

"Sudah ada studi sebelumnya yang telah menunjukkan hubungan yang kuat dan konsisten antara konsumsi minuman manis dan kenaikan berat badan, diabetes tipe 2, serta kondisi kardiometabolik lainnya seperti penyakit jantung dan stroke," kata Malik dikutip dari CNN.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…