Kemenperin Luncurkan Program Vokasi di Sukabumi
NERACA
Sukabumi – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI luncurkan program pendidikan vokasi dalam rangka membangun link and match industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se Jawa Barat. Peluncuran program vokasi itu, dipusatkan di kawasan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur, Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Senin (18/3).
Peluncuran pendidikan vokasi ini, diresmikan langsung oleh Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto, dan dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat, UU Ruzhanul Ulum, Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono, beserta sejumlah pejabat Kemenperin RI.
Sebelum peresmian, kegiatan itu, diawali dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara dunia industri dengan sejumlah SMK secara simbolis. Di mana telah terjalin kerja sama antara 113 industri dengan 440 SMK.
Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto mengatakan pendidikan vokasi merupakan program prioritas utama untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan siap kerja.
Ia mengatakan, sektor industri memiliki peran besar dalam menopang ekonomi Indonesia. Dari itu, kata dia, sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo, pembangunan nasional saat ini, difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas.“Maka diperlukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi,” ungkapnya.
Airlangga Hartarto menyebutkan Kementerian Perindustrian menargetkan penyediaan 1 juta tenaga kerja tersertifikasi hingga tahun 2019 ini.“Program utama, program berbasis kompetensi menuju dual sistem dan pembangunan politeknik di kawasan industri dan wilayah pusat pertumbuhan ini distribusi,” sebutnya.
Ia menjelaskan, hingga saat ini, program link and match SMK dengan industri telah mencapai sebanyak 2.604 SMK yang dimitrakan dengan 885 perusahaan.“Kami berharap perusahaan-perusahaan industri dan SMK yang telah menandatangani perjanjian melaksanakan program-program pembinaan dan pengembangan SMK yang telah digariskan,” ungkap Airlangga Hartarto.
Dan, sebagai insentif bagi perusahaan yang berperan aktif mengembangkan vokasi, imbuhnya, diberikan insentif superdeduction tax berupa pengurangan penghasilan bruto sebesar 200 persen dari biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Sementara Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto menerangkan pendidikan vokasi kali ini, diberikan hibah mesin dan peralatan untuk mendukung praktik SMK. Ron
NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…
NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…
NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…
NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…
NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…
NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…